Rabu, 30 November 2011

Nasihat Ayahanda

Wahai Puteriku
Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah
mengunjungi banyak negeri, dan berjumpa dengan banyak orang.
Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlan nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain.
Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.
Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya berada di tanganmu.
Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu: silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.

Surat Balasan Untuk Ibu

Kepada yang tercinta
Bundaku yang ku sayang

Segala puji bagi Allah ta’ala yang telah memuliakan kedudukan kedua orang tua, dan telah menjadikan mereka berdua sebagai pintu tengah menuju surga. Shalawat serta salam, hamba yang lemah ini panjatkan keharibaan Nabi yang mulia, keluarga serta para sahabatnya hingga hari kiamat. Amin…

Ibu… aku terima suratmu yang engkau tulis dengan tetesan air mata dan duka, dan aku telah membacanya, ya aku telah mengejanya kata demi kata… tidak ada satu huruf pun yang aku terlewatkan.
Tahukah engkau, wahai Ibu, bahwa aku membacanya semenjak shalat Isya’ dan baru selesai membacanya setelah ayam berkokok, fajar telah terbit dan adzan pertama telah dikumandangkan?! Sebenarnyalah surat yang engkau tulis tersebut jika ditaruhkan di atas batu, tentu ia akan pecah, sekiranya diletakkan ke atas daun yang hijau tentu dia akan kering. Sebenarnyalah surat yang engkau tulis tersebut tidak tersudu oleh itik dan tidak tertelan oleh ayam. Sebenarnyalah bahwa suratmu itu bagiku bagaikan petir kemurkaan… bagaikan awan kaum Tsamud yang datang berarak yang telah siap dimuntahkan kepadaku…
Ibu…
Aku baca suratmu, sedangkan air mataku tidak pernah berhenti!!

Selasa, 29 November 2011

APA YANG MEMBUATMU ENGGAN...??? (spesial untuk wanita/perempuan)

By: Dahlia"khamza Az Zahra"
 
Wanita..
Apa yang engkau pikirkan ketika kau tak mau beranjak pada perubahan?
Perubahan yang sebenarnya mampu menjadikanmu sebagai wanita mulia
Apa yang membuatmu enggan shalat 5 waktu...?
Bukankah Rasulullah pernah berkata bahwa shalat adalah tiang agama...?
Mampukah sebuah rumah tegak, Tanpa adanya tiang sebagai penyangga,
 Agar ia mampu berdiri tegak, Layaknya sebuah rumah yang bisa dihuni...?
Hhh.. sy jadi teringat seuntai kata bijak “ walaupun hidup 1000 Th kalau tdk shalat apa gunanya”
Semoga engkau tak lupa dengan kekata bijak itu.
Ataukah...???
Semua surat didalam Alqur’an terlewatkan olehmu untuk memahaminya...?
Wanita..
Apa yang engkau pikirkan saat engkau enggan menutup auratmu?
Padahal zat yang menciptakanmu telah memuliakan dan memberi penghormatan kepadamu
Dengan memerintahkanmu untuk  menutup seluruh tubuhmu
(kecuali yang biasa tampak yaitu muka & telapak tanganmu)?
Terlewatkah oleh mu surat An-Nur ayat 31 dan surat Al-Ahzab ayat 59

Surat Ibu Untuk Putranya

Assalamu’alaikum,
Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…
Wahai anakku,
Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka…
Wahai anakku!
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku.
Wahai anakku… 25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi…

Kenapa Harus Wanita Sholihah?

Terkadang orang heran dan bertanya-tanya kenapa harus mereka?
Yang bajunya panjang, tertutup rapat dan malu-malu kalau berjalan,
Aku menjawab, karena mereka lebih rela bangun pagi menyiapkan sarapan buat suami dibanding tidur bersama mimpi yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan lain saat ini.

Ada juga yang bertanya, mengapa harus mereka?
Yang sama laki-laki pun tidak mau menyentuh, yang kalau berbicara ditundukkan pandangannya,
Bagaimana mereka bisa berbaur?

Aku menjawab, taukah kalian bahwa hati mereka selalu terpaut kepada yang lemah, pada pengemis di jalanan, pada perempuan-perempuan tua renta yang tak lagi kuat menata hidup. Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya dihadapan-Nya. Bersama dengan siapapun  selagi mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka, untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan mereka, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki. Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita manapun.

Senin, 28 November 2011

Website Para Ustadz, Rujukan Terpercaya.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Berikut ini website para ustadz yang dapat dijadikan rujukan dan bertanya dalam belajar Islam.

Semoga bermanfaat.


  1. Ustadz-Ustadz Universitas Islam Madinah (http://serambimadinah.com/)
  2. Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA (http://dzikra.com)
  3. Ustadz Abdullah Taslim, MA (http://manisnyaiman.com)
  4. Ustadz Firanda Andirja, MA. (http://firanda.com/)
  5. Ustadz Abdullah Zaen, MA (http://tunasilmu.com)
  6. Ustadz Abdullah Roy, MA. (http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/)
  7. Ustadz Aris Munandar, MA (http://ustadzaris.com/)
  8. Ustadz Muhammad Wasitho, MA (http://www.abufawaz.wordpress.com/)
  9. Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc. (http://cintasunnah.com)
  10. Ustadz Sufyan Fuad Basweidan, Lc. (http://basweidan.wordpress.com/)