Bersin adalah sesuatu yang disukai Allah Ta’ala, dan bahkan bersin itu adalah pemberian dari Allah.
Sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: نِإَو َّ ﷲَ ﺐِﺤُﻳ ُّ سﺎَﻄُﻌْﻟا َ هَﺮْﻜَﻳَو ُ َبُؤﺎَﺜﱠﺘﻟا ، اَذِإَو لﺎَﻗ :َ هآ ْ هآ ْ نِﺈَﻓ َّ نﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا َ ﻚَﺤْﻀَﻳ ُ ﻦِﻣ ْ ِﻪِﻓْﻮَﺟ ، اَذِﺈَﻓ بَءﺎَﺜَﺗ َ ﻢُﻛُﺪَﺣَأ ْ ﻊَﻀَﻴْﻠَﻓ ْ هَﺪَﻳ ُ ﻰَﻠَﻋ ِﻪْﻴِﻓ ، سﺎَﻄُﻌْﻟَا ُ ﻦِﻣ َ ﷲِ بُؤﺎَﺜﱠﺘﻟاَو ُ ﻦِﻣ َ ِنﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا
“Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaithon. Jika salah seorang diantara kalian menguap, hendaknya dia menutup dengan tangannya. Jika ia mengatakan, “aah…” berarti syaithon sedang tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai perbuatan bersin dan membenci menguap.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2746; al-Hakim, IV/264; Ibnu Khuzaimah, no. 921 dan Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 2666. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’, no. 4009).
Sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: نِإَو َّ ﷲَ ﺐِﺤُﻳ ُّ سﺎَﻄُﻌْﻟا َ هَﺮْﻜَﻳَو ُ َبُؤﺎَﺜﱠﺘﻟا ، اَذِإَو لﺎَﻗ :َ هآ ْ هآ ْ نِﺈَﻓ َّ نﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا َ ﻚَﺤْﻀَﻳ ُ ﻦِﻣ ْ ِﻪِﻓْﻮَﺟ ، اَذِﺈَﻓ بَءﺎَﺜَﺗ َ ﻢُﻛُﺪَﺣَأ ْ ﻊَﻀَﻴْﻠَﻓ ْ هَﺪَﻳ ُ ﻰَﻠَﻋ ِﻪْﻴِﻓ ، سﺎَﻄُﻌْﻟَا ُ ﻦِﻣ َ ﷲِ بُؤﺎَﺜﱠﺘﻟاَو ُ ﻦِﻣ َ ِنﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا
“Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaithon. Jika salah seorang diantara kalian menguap, hendaknya dia menutup dengan tangannya. Jika ia mengatakan, “aah…” berarti syaithon sedang tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai perbuatan bersin dan membenci menguap.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2746; al-Hakim, IV/264; Ibnu Khuzaimah, no. 921 dan Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 2666. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’, no. 4009).