Kamis, 01 Desember 2011

MAU JILBABIN HATI DULU!

Si A : “Ukhti…Kenapa kamu tidak berjilbab?”

Si B : “Ah…Suka2 saya. Walaupun tidak berjilbab, yang penting kan hatinya!!”

Si A : “Berarti kalo ada orang yang gak mau shalat, gak mau puasa, gak mau zakat, gak mau sedekah, gak mau berbakti kpd orgtua, dll, boleh donk??? Kan yg penting hatinya???

Si B : “Beda itu!…Byk wanita yg gak berjilbab tapi hatinya baik, dan byk juga wanita yg berjilbab tapi hatinya buruk!

Si A : “Itu gak beda, karena sama2 perintah Allah. Jilbab itu aplikasi dari ketaatan kita dalam beragama. Bagaimana bisa dikatakan hatinya baik jika dia durhaka kpd Allah? Seorg anak yang durhaka kepada orgtua saja dikatakan hatinya buruk, apalagi yang durhaka kepada Allah? Bukankah banyak juga wanita yang berjilbab tapi hatinya baik, dan banyak juga wanita yang gak berjilbab tapi hatinya buruk??”

Si B : “Ya udah…itu terserah saya! Saya mau menjilbabkan hati dulu!!!”

Si A : “Emang hati bisa dijilbabin? Beli dimana jilbabnya nanti? Jadi kalo ada laki2 yang disuruh memelihara jenggot, bisa2 dia nanti bilang: ‘Saya mau jenggotin hati dulu!’Hehehehe…”

Si B : (kabuurrr….) 

Si A : ^_-


Oleh Abu Fahd Negara Tauhid

Saudi Lagi,,, Saudi Lagi,,,??


Kenapa Saudi atau orang2 Saudi selalu jadi sorotan yg negatif?
  • Jika terjadi musibah di negara muslim atau pada kaum muslimin, maka negara Saudi dan org2nya yg di sorot. Mereka katakan bhw Saudi diam saja, tidak mau nyumbang, pro amerika, dsb. Kenapa mereka tidak mengatakan seperti itu kepada diri mrk sendiri atw negara mrk sendiri? 
  • Jika terjadi kasus penganiayaan TKI di Saudi atau hukuman mati, maka langsung di ekspos besar2an, melebihi kasus yg terjadi di negara2 lain atau negaranya sendiri. Padahal jumlah kasus tsb jauh lebih sedikit dibanding negara2 lainnya. 
  • Jika berdebat dengan org kafir, pelaku kesyirikan dan pelaku bid’ah, maka mereka selalu menjurus kepada kejelekan2 di Saudi dan orang2nya. Apakah Islam danSunnah itu hanya ada di Saudi saja? 
  • Jika pemberian gelar Doktor untuk Raja Saudi dipermasalahkan, yang beliau sudah berusaha menerapkan hukuman Syar’i di negaranya, serta sudah byk membantu negara kita dengan memberikan izin untuk pergi haji dan umrah, menjadi TKI, kuliah, dll. Lantas kenapa pemberian gelar Doktor utk orang2 kafir atau musuh2 Islam (seperti tokoh2 JIL, dsb) tidak dipermasalahkan?? apakah mereka tidak sadar kalau negara kita adalah negara yg berpenduduk muslim terbesar di dunia? 
  • Jika…jika…jika…dll

Ditambah lagi, mereka berani menantang Saudi???
Mereka berani memutuskan kerjasama dengan Saudi???
Nekadd…

Benar kata SAHABAT ANA, kang Zayed Mardzy, “Kalau Saudi memutuskan hubungan dengan kita, apa mau kita haji atau thawafnya di Monas”???

Keutamaan bulan Muharram

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum
Banyak orang berkeyakinan, bulan Muharram adalah bulan yang istimewa. Sebenarnya ada tidak keutamaan bulan Muharram itu? Mohon dijelaskan dalilnya.
Matur nuwun
Abu Ahmad (texxxxxxxxx@yahoo.com)


Jawaban:

Wa’alaikumussalam
Bulan Muharram termasuk bulan yang istimewa. Banyak dalil yang menunjukkan bahwa Allah dan rasul-Nya memuliakan bulan Muharram, di antaranya adalah:

1. Termasuk Empat Bulan Haram (suci)
Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)
Keterangan:

Aku Kangen Ayah



Seperti biasa, Rudi, seorang Kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Annisa, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium putrinya. Biasanya, Annisa memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Annisa menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”
“Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja.”
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”
Annisa berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Annisa berlari mengikutinya.
“Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok,” perintah Rudi. Tetapi Annisa tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Annisa kembali bertanya, “Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?
Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.”
“Tapi, Ayah…” Kesabaran Rudi habis.
“Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Annisa. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Annisa di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Annisa didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, “Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Annisa. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok’ kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih.”
“Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.”
“Iya,iya, tapi buat apa?” tanya Rudi lembut.
“Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah,” kata Annisa polos.
Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

_Semoga kita belum terlambat untuk bercengkrama dengan orang-orang yang mencintai kita, walaupun hanya beberapa menit, sebelum mereka menghilang dan menjauh dari kita_

DAFTAR HARI BESAR NASIONAL & INTERNASIONAL

Agar sekedar tau, berikut saya posting daftar hari besar 'nasional' dan 'internasional':


No. Tanggal  Keterangan

1 1 Januari Hari Perdamaian Dunia
2 5 Januari HUT Korps Wanita Angkatan Laut
3 25 Januari Hari Gizi
4 25 Januari Hari Kusta Internasional
5 9 Februari Hari Pers Nasional
6 1 Maret Hari Kehakiman Indonesia
7 6 Maret Hari Kostrad
8 8 Maret Hari Wanita Internasional
9 10 Maret Hut PARFI
10 23 Maret Hari Metereologi Sedunia