MEMBENTENGI DIRI DENGAN DO'A
﴿ الحصن الواقي﴾
]
Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Penyusun : Abdullah bin Abdurrahman Al-Sadhan
Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko
Haryanto Abu Ziyad
2009 - 1430
﴿ الحصن الواقي﴾
« باللغة الإندونيسية »
عبد الله بن عبد الرحمن السدحان
ترجمة: مظفر
شهيد محصون
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2009 - 1430
K a t a P e n g a n t a r
Abdullah Bin Abdurrahman Bin Jibrin
Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pujianku semata bagi-Nya, Dia adalah
Tuhan-ku, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Dia, Kepada-Nyalah aku
berserah diri dan kembali. Semoga Allah mencurahkan kesejahteraan-Nya kepada
hamba dan Rasul-Nya Muhammad, para keluarga serta para shahabat beliau.
Aku telah membaca risalah yang telah
disusun oleh saudara Abdullah bin Abdurrahman Al-Sadhan tentang bacaan-bacaan
zikir yang bermanfaat untuk membentengi diri dari kejahatan dan bahaya, beliau
telah memilih bacaan-bacaan yang mudah dan pendek yang bersumber dari Al-Qur'an
dan Sunnah-Sunnah yang shahih, dibarengi dengan penjelasan tentang pengaruh
positif yang ditimbulkannya berdasarkan pada hadits-hadits yang shahih dan
masyhur, beliau menegaskan bahwa bacaan zikir ini sangat efektif berdasarkan
pada pengalaman yang berulang-ulang dan berkali-kali serta manfaatnya yang
nyata. Pengaruh positif zikir ini tampak jelas di mata, sebab ia adalah sabda
Nabi shallallahu alaihi wasallam dan pengalaman para shahabat dan para
pengikut beliau.
Oleh karena itulah, kami menganjurkan
kepada setiap muslim yang ingin konsisten dengan ketaatan kepada Tuhan-nya dan
menginginkan keselamatan bagi diri dan saudara-saudaranya untuk memamfaatkan
bacaan-bacaan zikir tersebut. Kami menasehati bagi setiap muslim baik pribadi
atau kelompok untuk membentengi diri dengannya, meyakini kebenarannya sehingga
Allah Ta'ala menyelamatkan mereka dari keburukan, menjaga mereka dari segala
kejahatan jin, serangan ain dari seseorang dan para tukang sihir serta
pemantu-pembantu mereka. Bencana telah
membengkak, orang yang tertimpa bertambah banyak, sementara setan secara
leluasa mempermainkan seorang muslim sehingga sulit mengatasinya disebabkan
sikap mereka yang meremehkan wirid-wirid dan do'a-do'a karena kesibukan mereka
dengan hal yang sia-sia dan bathil serta kecenderungan mereka pada gambar dan
nyanyian; akhirnya syetan menguasai mereka dan menjadikan mereka sebagai
penolongnya yang nyata, kita berdo'a semoga Allah menjaga dan memelihara kita, serta
melindungi kita dari kejahatan diri dan godaan setan. Salam sejahtera semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para shahabat beliau.
Ditulis pada tanggal
26/1/1418 H.
Abdullah bin
Abdurrahman Al-Jibrin.
P e n d a h u l u a n
Segala puji bagi Allah, kami
memuji-Nya, memohon pertolongan dan petunjuk kepada-Nya, kami berlindung kepad
Allah dari kejahatan diri dan keburukan prilaku kami, barangsiapa yang diberi
petunjuk tiada seorangpun yang mampu menyesatkannya dan barangsiapa yang
disesatkan tiada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk. Shalawat dan salam
kepada Nabi kita Muhammad, dan kepada kerabat serta shahabat beliau.
Beberapa teman telah memintaku untuk menulis sebuah
buku tentang bacaan-bacaan zikir yang tidak panjang sampai membosankan, atau
terlalu ringkas hingga kurang (sempurna), selain itu, para ulama telah menulis
banyak kitab-kitab tentang berbagai bacaan zikir dan panjang karena dilengkapi
dengan sanad-sanadnya serta penulisannya yang berulang-ulang, akhirnya,
melemahkan semangat membaca bagi mereka yang membutuhkannya.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari
rahimahullah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersada:
"Apabila aku memerintahkan kamu untuk melakukan sesuatu maka datangkanlah
perbuatan tersebut sebatas kemampuannmu"[1]
Syekh Imam Abu Amru
bin Shalah rahimahullah ditanya tentang standar agar seorang muslim termasuk
dalam kategori orang-orang yang banyak meyebut Allah baik laki-laki atau
perempuan, beliau menjawab: "Apabila seseorang membaca secara kontinyu
wirid-wirid yang shahih pada waktu pagi dan petang, dalam semua waktu dan
kondisi, baik siang atau malamnya, maka ia termasuk golongan orang yang banyak
berzikir kepada Allah baik laki-laki atau perempuan. Diriwayatkan dari Abdullah
bin Busr radhiallahu anhu bahawa seorang lelaki bertanya: Sesunguhnya syari'at
Islam ini terlalu banyak bagiku, maka tunjukkanlah kepadaku sebuah perbuatan
yang selalu aku kerjakan" Rasulullah bersabda: "Lisanmu senantiasa
basah karena berzikir kepada Allah"[2]
Tidak diragukan lagi, bahwa berzikir yang sedikit dan dikerjakan secara
berkesinambungan lebih baik dari berzikir yang banyak, namun tidak
berkesinambungan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik amal ibadah adalah amal yang berkesinambungan sekalipun
sedikit"[3]
Pada buku kecil ini mengetengahkan
tentang wirid-wirid harian, terbatas pada wirid-wirid yang berdasarkan pada
hadits shahih dan pengaruh positifnya berdasar pada pengalaman yang
berulang-ulang. Demi Allah (aku bersumpah dengan nama Allah dan tidak
menggugurkan sumpah tersebut) barangsiapa yang mengerjakan dan menjaganya[4]
maka ia akan aman dalam diri dan keluarganya[5],
anak dan hartanya dari tipu daya setan, bencana zaman serta Allah akan menjaga
dan memliharanya.
Aku mohon kepada Allah agar Dia
memberikan pertolonganNya kepadaku, dan mempermudah apa yang menjadi tujuan
penulisan buku kecil ini, yaitu sebagai dasar yang kuat bagi mereka yang ingin
membentengi diri. Shalawat dan salam kepada Nabi Muahammad.
Ditulis pada
1/9/1422H.
Beberapa Wirid
Yang Berfungsi Sebagai Benteng Penjaga
1
|
Ucapan: بِسْــمِ
اللهِ "Dengan menyebut nama
Allah"
|
Dibaca pada setiap akan memulai perkara yang penting
|
Manfaat yang Didapatkan
-Terhidar dari setan
untuk makan dan bermalam bersamanya.
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ
الرَّجُلُ بَيْـتَهُ فَذَكَر َاللهَ عِنْدَ دُخُوْلِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ
الشَّيْطَانُ: لاَ مَبِيْتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ, وَإِذَا دَخَلَ وَلَمْ يَذْكُرِ
اللهَ عِنْدَ دُخُوْلِهِ قاَلَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ اْلمَـبِيْتَ وَإِذَا
لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ اْلمَبِيْتَ
وَاْلعَشَاءَ
"Apabila
seorang lelaki memasuki rumahnya lalu menyebut nama Allah baik saat memasuki
rumah atau saat makannya, maka setan akan berkata: "Kalian tidak
mendapatkan tempat menginap dan makan malam" Apabila ia masuk lalu tidak
menyebut nama Allah saat memasuki rumahnya, setan akan berkata: "Kalian
mendapatkan tempat untuk bermalam" Dan apabila ia tidak menyebut nama
Allah saat akan makan, maka setan berkata: "Kalian telah mendapat tempat
menginap dan makan malam"[6]
-Sempurnanya keberkahan di dalam perkara tersebut.
Diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan banyak riwyat:
"كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ بِبِسْمِ اللهِ (وَفِي
رِوَايَةٍ بِذِكْرِ اللهِ) فَـهُوَ أٌَقْـطَعُ, (وَفِي رِوَايَةٍ فَـهُوَ
أَبْتَرُ"
"Setip
perkara yang tidak dimuali dengan "
بِسْمِ اللهِ " dalam riwayat yang lain disebutkan dengan menyebut nama Allah
maka perkara tersebut menjadi terputus, dalam riwayat yang lain: "maka
perkara tersebut menjadi kurang berkah"[7]
-Terhindar dan terjaga dari tipu daya setan:
Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
سِتْرُ مَا
بَيْنَ أَعْيـُنِ اْلجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ
الْخَلاَءَ أَنْ يَقُوْلَ: بِسْمِ اللهِ
"Dinding
(yang menghalangi) antara pandangan jin dan aurat anak Adam saat dia memasuki
kamar kecil adalah ucapan: بِسْمِ اللهِ
Sebuah Pengalaman
Ketika Khalid bin Walid radhiallahu
anhu singgah pada sebuah tempat yang bernama Al-Hirah, para shahabatnya
mengingatkannya: "Hati-hatilah terhadap racun, jangan sampai orang-orang
ajam memberikan kalian minum" maka ia menjawab: "Berikanlah minuman
tersebut kepadaku", lalu ia mengambilnya dan berkata:
Catatan Penting
Penjelasan di atas menujukkan
tentang keutamaan dan keberkahan membaca bismillah, oleh karenanya, seyogyanya
bagi setiap muslim untuk membiasakan lisannya dengan ucapan tersebut pada
setiap perkaranya dan pada setaip kondisi agar Allah memberkahi amalanya serta
membentenginya dari godaan setan.
2
|
Membaca Ayat Kursi
|
اَللهُ لاَ
إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ اْلقَـيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فيِ اْلأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلاَّ بِإذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ
بِشَئٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا
شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَـؤُوْدُهُ حِفْظُـهُمَا وَهُوَ اْلعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
"Allah,
tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (mahluk-Nya); tidak mengantuk dan tidur. Kepunyaan-Nya
apa yang dilangit dan di bumi. Tiada yang memberi syafaat di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengethaui apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa
yang dikehedaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar" QS. Al-Baqarah: 255
|
|
ADibaca satu kali
pada waktu pagi, satu kali pada waktu sore, satu kali pada saat tidur dan
setelah menunaikan shalat wajib.
|
Manfaat yang Didapatkan
-Penjagaan para malaikat pada waktu malam:
Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam memerintahkanku untuk menjaga zakat
pada bulan Ramadhan lalu datanglah seseorang dan mengambilnya sebagai
makanan…." dan di akhir hadits tersebut setan tersebut berkata:
"Apabila engkau menuju tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi, sebab
(dengan membacanya) akan senantiasa bersamamu malaikat (utusan) Allah yang
menjagamu, dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi" Lalu
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: صَدَقَكَ
وَهُوَ كَذُوْبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ
"Ia telah berlaku jujur kepadamu padahla ia adalah
si pembohong"[9]
Dia juga dibaca setelah shalat, sebagaimana yang
ditegaskan dalam hadits riwyat Abi Umamah radhiallahu anhu, dia berkata:
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ اْلكُرْسِيِّ
دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُـوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ اْلَجنَّةِ
إِلاَّ اْلَمَوْتُ
"Barangsiapa
yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat maka tidak ada yang
menghalanginya memasuki surga kecuali mati"[10]
-Pengusir setan dari rumah dan suatu tempat.
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu bercerita:
Seorang lelaki dari kalangan shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menemui seorang lelaki dari bangsa jin lalu keduanya
berkelahi, namun shahabat tersebut mampu mengalahkan musuhnya, kemudian ia
berkata: Aku melihat kamu sangat kecil dan kurus, kedua tanganmu seperti tangan
anjing, apakah seperti itu bentukmu wahai bangsa jin? Atau engkau termasuk
golongan mereka (yang kecil)? Jin tersebut berkata: Tidak, demi Allah,
sesungguhnya saya adalah golngan jin yang besar, akan tetapi lawanlah aku kedua
kalinya, jika engaku mengalahkanku nisacaya akan aku ajarkan kepadamu sesuatu
yang bermanfaat bagi dirimu" Umar menyetujui: "Baik" Lalu ia
mengalahkannya kembali. Maka tersebut berkata: Bacalah " اَللهُ
لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ اْلقَـيُّوْمُ " Sesungguhnya tidaklah engkau
membacanya di dalam sebuah rumah kecuali setan akan keluar darinya sambil
kentut seperti kentutnya keledai dan ia tidak akan memasuki rumah tersebut
samapi pagi. Orang-orang bertanya: Wahai Abu Abdurrahman, Siapakah gerangan
lelaki yang engaku maksudkan tersebut? Ia menjawab: Tiada lain kecuali Umar bin
Al-Khattab.[11]
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunia
dari Al-Walid bin Muslim bahwa seorang lelaki pada saat berada pada sebuah pohon
ia mendengar suara sesuatu yang bergerak lalu ia bertanya, namun tiada
seorangpun yang menjawbanya, kemudian ia
membaca ayat kursi, maka setanpun turun kepadanya, lalu ia berkata: "Jika datang kepada kami orang yang sakit, dengan
apakah kami mengobatinya?" Setan tersebut menjawab: "(Obatailah)
dengan bacaan yang menyebabkan aku diturunkan denganya"[12]
Lihatlah! bagaimana kebodohan lelaki tersebut yang
bertanya kepada setan tentang cara mengobati orang sakit yang datang kepadanya,
dan ejekan setan kepadanya padahal obat tersebut ada di tangannya. Itulah
keadaan para dukun yang memanfaatkan jin sebagai tempat berkonsultasi dalam
proses pengobatan mereka.
3
|
Membaca Akhir surat Al-Baqarah
|
آمَنَ
الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَاْلُمؤْمِنُوْنَ كُلٌّ
آمَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَـتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ
أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَك َرَبَّنَا
وَإِلَيْكَ اْلَمصِيْرُ لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اْكتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُـؤَاخِذْناَ إِنْ
نَسِيْنَا أَوْ أَخْـطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهُ عَلىَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا لاَ تَحَمِِّلْناَِ مَالاَ
طَاقَـةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ
مَوْلاَناَ فَانْصُرْنَا عَلىَ اْلقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
"Rasul
telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semuanya beriman kepada kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kiatab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat". (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
engkaulah tempat kembali".Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a):
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami apa yang
tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir"QS.Al-Baqarah:285-286
|
|
A Dibaca sekali
pada waktu sore, atau sebelum tidur atau dibaca di rumah.
|
Manfaat Yang Didapatkan
AJaminan keselamatan yang mencukupi segala gangguan.
Dari Abi Mas'ud Al-Anshari, bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ
بِاْلآيَتَـيْنِ مِنَ آَخِـرِ سُـوْرَةِ اْلبَقَـرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
"Barangsiapa
yang membaca dua ayat dari surat
Al-Baqarah pada suatu malam, maka cukuplah baginya (untuk jaminan keselamatan)
"[13]
APengusir setan dari rumah selama tiga hari.
Dari Nu'man bin Basyir radhillahu Ta'ala anhu ia berkata:
Nabi shallallahu
alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ اللهَ
تَبَارَكَ وَتَعَالىَ كَتَبَ كِتَابًا قَـبْلَ أَنْ يَـخْلُقَ السَّموَاتِ
وَاْلأَرْضِ بِأَلْفَي عَامٍ وَ أَنْـزَلَ مِنْـهُ آيَتَـيْنِ خَـتَمَ بِهِمَا
سُـوْرَةَ الـْبَقـَرَةِ وَلاَ تُـقْرَآنِ فِي دَارٍ فَيَـقْرَبُهَا شَيْـطَانٌ
ثَلاَثَ لَيَالٍ
"Sesungguhnya
Allah Yang Maha Tinggi telah menulis sebuah kitab dua ribu tahun sebelum
menciptakan langit dan bumi, dan Dia menurunkan darinya dua ayat yang menjadi
penutup surat
Al-Baqarah dan tidaklah keduanya dibaca pada sebuah rumah lalu setan (berani)
mendekati rumah tersebut selama tiga hari"[14]
Catatan Penting
Ali radhiallau anhu berkata: Aku
tidak mengetahui seorangpun yang berakal akan tertidur sebelum ia membaca tiga
ayat terakhir dari surat
Al-Baqarah[15].
4
|
Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzataini (surat Al-Falaq dan Al-Naas)
|
قُـلْ
هُـوَ اللهُ أَحَـدٌ اَللهُ الصَّـمَدُ لَـمْ يَلـِدْ وَلَمْ يُـوْلَدُ وَلَمْ
يَكُـنْ لَهُ كُـفُوًا أًحَـدٌ
"Katakanlah:
"Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia" QS. Al-Iklash: 1-4
قُـلْ
أَعُـوْذُ بِـرَبِّ الْفَلَـقِ مِنْ شَـرِّمَا خَـلَقَ وَمِـنْ شَـرِّ غَاسِـقٍ
إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّـفَّاثاَتِ فِي اْلعُـقََدِ وَمِنْ شَـرِّ
حَاسِـدٍ إِذَا حَسَـدَ
Katakalanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang
menguasai subuh, dari kejahatan mahluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila
telah gelap gulita, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan
dari kejahatan wanita-wanita tikang sihir
yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan orang yang dengaki
apabila ia dengki". QS. Al-Falaq: 1-5
قُـلْ
أَعُـوْذُ بِـرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلهِ النَّاسِ مِنْ شَـرِّ
اْلوَسْـوَاسِ الْخَنّـَاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ مِنَ
اْلجِـنَّةِ وَالنَّاسِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia" QS. Al-Nas:1-6
|
|
ADibaca tiga kali
baik pada waktu pagi atau sore, dan sebelum tidur[16],
serta satu kali pada setiap habis shalat.
|
Manfaat yang didapatkan
AJaminan keselamatan yang mencukupi segala gangguan.
Dari Abdullah in Hubaib radhiallahu anhu ia berkata: Kami
keluar pada suatu malam yang penuh hujan deras dan gelap gulita untuk mencari
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam agar beliau berkenan mendo'akan
kami, lalu kami menemui baliau, dan bersabda: "Bicaralah" namun aku
tidak bisa mengucapkan sesuatu. Beliau kembali memerintahkan:
"Katakalanlah", namun aku tak mampu mengatakan sesuatu apapun. Beliau
kembali memerintahkan: "Bicaralah" "Apa yang mesti aku
katakan" Tanyaku. "Bacalah:
قُـلْ هُـوَ
اللهُ أَحَـدٌ اَللهُ, dan Al-Mu'awwidzataini (surat
Al-Falaq dan Al-Naas) tiga kali hal itu akan mencukupkan kamu dari
segala gangguan.[17]
ASebagai dua surat
yang terbaik untuk berdo'a dan meminta perlindungan denganya.
Diriwayatkan dari Uqbah radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
يَا عُـقْبَةُ
أُعَلِّمُكَ خَـيْرَ سُـوْرَتَيْنِ
قُـرِءَتَا: قُـلْ أَعُـوْذُ بِـرَبِّ اْلَفلَقِ وَقُـلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ
النَّاسِ, يَا عُقْـبَةُ اْقرَأْهُمَا كُلَّمَا نِمْتَ وَقُمْتَ مَا سَأَلَ
سَائِلُ وَلاَ اسْتَعَاذَ مُسْتًعِيْذٌ بِمِثْلِهِمَا
"Wahai
Uqbah! Aku mengajarkan kepadamu dua surat
terbaik yang mesti dibaca: "النَّاسِ "قُـلْ أَعُـوْذُ بِـرَبِّ اْلَفلَقِ
وَقُـلْ أَعُوْذُ بِرَبِّWahai Uqbah! balacalah kedua surat tersebut setiap kali akan tidur atau bangkit dari
tidur, tidak ada surat yang paling baik untuk
memohon atau berlindung kepada Allah yang menyamai surat tersebut[18].
ASebagai penjaga dari gangguan jin dan gangguan ain dari
seseorang.
Dari Abi Said Al-Khudri radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam berlindung dari kejahatan jin dan
gangguan mata orang lain, sampai diturunkan kepadanya Al-Mu'awwizatani, setelah
kedua surat
tersbut diturunkan, beliau memanfaatkannya dan meninggalkan yang lainnya".[19]
5
|
Memperbanyak ucapan:
لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ
Tiada daya dan upaya kecuali dengan (izin) Allah.
|
Memperbanyak
membaca zikir di atas tanpa batas.
|
Manfaat yang didapatkan
ASebagai simpanan kekayaan yang berlimpah di surga, dan
pengaruhnya sangat menakjubkan.
Dari Abi Musa Al-Asy'ari radhiallahu anhu ia berkata:
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam berkata kepadaku: "Maukah aku
tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam
surga?", Maka aku menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah". Maka
beliau menjwab: "Ucapkanlahلاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ
بِالله
Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan: Kalimat
ini mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan saat menanggung beban pekerjaan
yang sulit dan keras, atau saat menghadap kepada raja dan orang yang
ditakutkan, selain pengaruhnya yang efektif untuk menolak kemisknan.[20]
Hubaib bin Salamah rahimhullah sangat senang saat
menghadapi musuh atau mengepung sebuah benteng memperbanyak ucapan
لاَحَوْلَ
وَلاَ قوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ Diceritakan bahwa suatu hari ia mengepung
sebuah benteng milik bangsa Romawi
shingga ia putus asa, lalu tentara
kaum mislimin membaca zikir tersebut sambil bertakbir, akhirnya benteng
tersebut hancur.[21]
APenawar bagi segala penyakit dan penderitaan seperti rasa
bimbang.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ قَـالَ:
لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
كَانَتْ لَهُ دَوَاءً مِنْ تِسْـعَةٍ وَتِسْـعِيْنَ دَاءً أَيْسَـرَهَا
الْهَمُّ
"Barangsiapa
yang mengucapkan لاَ
حَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ maka hal itu sebagai penawar
baginya dari sembilanpuluh sembilan penyakit dan yang termudah adalah rasa
bimbang"
APencegah bahaya, dan bahaya yang paling rendah adalah
bahaya kemiskinan.
Makhul rahimahullah berkata: Barangsiapa yang yang
mengatakan:
لا
َحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِالله وَلاَ مُنْجِيَ مِنَ اللهِ إِلاَّ إِلَيْهِِ (Tiada daya dan
upaya kecuali dengan (izin) Allah dan tiada yang bisa menyelamatkan sesorang
dari Allah kecuali kembali keapda-Nya) maka akan lenyap dari dirinya tujupuluh
pintu petaka, yang paling rendah adalah bencana kemiskinan.[22]
6
|
Mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ
الذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اْسـمِهِ شَـئٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ
وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Dengan menyebut nama Allah yang tidak ada akan terjadi
bahaya sesuatu apapun bersama namaNya baik di langit atau di bumi dan Dia
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
|
Tiga kali baik
pada waktu pagi atau pada waktu sore
|
Manfaat yang didapatkan
APencegah bahaya dan bencana yang mendadak
Dari Aban bin Utsman radhiallahu anhu ia berkata:
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ
يَقُـوْلُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ: بِسْمِ اللهِ الذِي
لاَ يَضُرُّ مَعَ اْسـمِهِ شَـئٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرْهُ شَئٌ. وفي رواية أبي داود
(لَمْ تُصِبْهُ فَـجْـأَةُ بَلاَءٍ)
"Tidaklah
seorang hamba mengucapkan pada setiap pagi dan sore hari
بِسْمِ اللهِ الذِي لاَ
يَضُرُّ مَعَ اْسـمِهِ شَـئٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرْهُ شَئٌ.
Sebanyak tiga kali maka ia tidak akan dimudharatkan oleh
sesuatu apapun, dalam riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa ia tidak akan ditimpa
oleh bencana yang mendadak" Artinya ia tidak akan ditimpa oleh sebuah
bencna yang mendadak yang tidak didahului oleh sebab tertentu.
Sebuah Pengalaman
Pada Saat Abban bin Utsman radhiallahu anhu (perawi
hadits) ditimpa penyakit lumpuh, seorang yang mendengarkan hadits ini darinya
mempelototinya keheranan, lalu ia menegur: "Kenapa engkau mempelototi aku?
Demi Allah aku tidak berbohong terhadap Utsman, dan Utsmanpun tidak berbohong
terhadap Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam, akan tetapi aku ditimpa oleh
penyakit yang telah menimpaku ini pada saat diriku marah dan lupa membaca
bacaan zikir ini"[23]
Catatan Penting
Hal ini menunjukkan bahwa, sikap marah, tempramental yang
labil baik rasa sedih, takut, ketawa dan tangis atau terjebak dalam syahwat dan
kelalaian adalah sebab-sebab yang bisa menghalangi fungsi wirid ini sebagai
benteng diri, bahkan bisa merusakkan fungsi tersebut, baik karena setan membuat
orang tersebut lalai saat temperament yang tidak menentu tersebut datang,
khususnya marah, marah berasal dari setan dan inilah yang terjadi pada Abban
radhiallahu nahu, atau fungsi tersebut menjadi lemah karena adanya temperamental
yang labil tersebut. Maka tidak mengherankan jika seseorang tertimpa oleh
sesuatu padahal ia telah membaca wirid, hal itu karena ia telah membuat celah
bagi setan yang dimanfaatkan untuk masuk darinya.
7
|
Ucapan: أَعُـوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامََّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَـلَقَ
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari
kejahatan yang telah diciptakan
|
Dibaca tiga kali
bagi siapa yang singgah pada suatu tempat
|
Manfaat Yang Didapatkan
APenawar bagi racun yang disebabkan oleh sengatan
kalajengking dan benteng bagi diri terhadap kejahatan mahluk yang berkeliaran
di tempat tersebut.
Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu ia berkata: Seseorang
datang menemui Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam dan berkata Wahai Rasulullah!
Tidakkah engkau tahu bagaimana sakitnya kalajengking yang telah menyengatku
tadi malam? Beliau bersabda: seandainya engkau membaca pada waktu sore harimu:
أَعُـوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامََّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَـلَق
niscaya sengatannya tidak akan memudratkanmu.[24]
Sebuah Pengalaman
Suhail (seorang perwi hadits ini) berkata: maka keluarga
kami mempelajari wirid ini dan mereka memabcanya setiap malam, suatu hari
seorang anak permpuan kami disengat binatang namun ia tidak merasakan rasa
sakit apapun.[25]
Al-Qurthubi rahimahullah berkata: Ini adalah berita yang benar dan jujur,
berdasarkan dalil dan pengalaman.
Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ نَـزَلَ
مَنْـزِلاً ثُمَّ قَالَ: أَعُـوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامََّاتِ مِنْ شَرِّ
مَا خَـلَقَ لَمْ يَضُرْهُ شَئٌ حَتَّى يَـرْتَحِلَ مِنْ مَنْـزِلِهِ ذلِكَ
"Barangsiapa
yang singgah pada suatu tempat kemudian berkata:
أَعُـوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامََّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَـلَقَ maka
tidak ada suatu apapun yang memudharatkannya sampai dia pergi meninggalkan
tempat tersebut"[26]
8
|
Membaca: حَسْبِيَ
اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهَوَ رَبُّ اْلعَرْشِ
اْلعَظِيْمُ
Cukuplah Allah bagiku yang tiada tuhan selain Dia
kepadaNya aku berserah diri, Dia adalah Tuhan pemilik arsy yang agung
|
Dibaca sebanyak
tujuh kali pada waktu pagi dan tujuh kali pada waktu sore
|
Manfaat Yang Didapatkan
Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ فِي
كُلِّ يَوْمٍ حِيْنَ يُصْبِحُ وَحِيْنَ يُمْسِي: حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهَوَ رَبُّ اْلعَـرْشِ اْلعَـظِيْمُ سَبْـعَ
مـَرَّاتٍ كَـفَاهُ اللهُ تَـعَالىَ مَـا أَهَمَّـهُ مِنْ أَمْـرِ الدُّنْيَا
وَاْلآخِـرَةِ
"Barqangsiapa
yang membaca pada setiap harinya baik pada waktu pagi dan sore: حَسْبِيَ اللهُ
لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهَوَ رَبُّ اْلعَـرْشِ اْلعَـظِيْمُ
sebanyak
tujuh kali maka Allah Ta'ala akan melindunginya dari apa-apa yang membuatnya
bimbang, baik dari perkara dunia atau akhirat.[27]
9
|
Membaca: بِسْمِ
اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلىَ اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah dan
tiada daya dan upaya kecuali dengan kehendak Allah.
|
Satu kali pada
setiap kali akan keluar dari rumah
|
Manfaat yang didapatkan
ADiberikan kepadanya tiga bentuk pertahanan diri.
Dari Anas radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلىَ اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
يُقَالُ لَهُ قَدْ كُفِيْتَ وَوُقِيْتَ وَهُدِيْتَ وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ
"Barangsipa
-pada saat keluar rumahnya- memabca:
بِسْمِ اللهِ
تَوَكَّلْتُ عَلىَ اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ maka dikatakan
kepadanya: Sesungguhnya engkau telah dicukupi, dijaga, dan diberi petunjuk,
maka setanpun akan menjauh darinya."Dalam riwayat Abu Dawud disebutkan:
Setan yang satu akan berkata kepada setan yang lain:
كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ وَهُدِيَ
وَكُفِيَ وَوُقِيَ
(Bagaiamana
kamu bisa memperdaya orang yang sudah diberi petunjuk, dicukupi dan
dijaga"[28]
10
|
Membaca:
لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْـدَه لاَ شَـرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهـُوَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْـرٌ
Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang
maha Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan pujian
dan Dia Mah kuasa atas segala sesuatu
|
Dibaca sepuluh
kali baik pada waktu pagi dan sore, dan seratus kali setiap hari, serta satu
kali saat masuk pasar.
|
Manfaat Yang didapatkan
ASebagai bentuk benteng diri yang agung dan pahala yang
besar.
Dari Abi Hurirah radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ قاَلَ لاَ
إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَه لاَ شَـرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهـُوَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْـرٌ مَنْ قَـالَـهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ حِيْنَ
يُصْبِحَ كَتَبَ اللهُ لَهُ مِائَةَ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ ماِئَةَ سَيِّئَةٍ
وَكَانَتْ لَهُ عَدْلَ رَقَـبَةٍ وَحُـفِظَ بِهَا يَوْمَـَئِذٍ حَتَّى يُمْسِي
وَمَنْ قَالَهَا مِثْلَ ذلِكَ حِيْنَ يُمْسِي كَانَ لَهُ مِثْلُ ذلِكَ
"Barang
siapa yang mengucakan:
لاَ
إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَه لاَ شَـرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهـُوَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْـرٌ
sebanyak sepuluh kali pada waktu pagi, maka Allah akan
menulis baginya seratus kebaikan dan dihapuskan baginya seratus kesalahan, akan
diberikan baginya pahala seperti memerdekakan seorang budak, dan Allah akan
menjaga dirinya pada hari itu sampai sore dan
barangsiapa yang memabcanya pada waktu sore maka dia akan mendapatkan ganjaran
yang sama"[29]
Dalam sebuah riwayat disebutkan:
مَنْ قَالَهَا
فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلُ عَشْرَ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ
مِائَةَ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا
مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذلِكَ حَتَّى يُمْسِي وَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ
مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذلِكَ
"Dan
barangsiapa yang membacanya pada satu hari seratus kali maka baginya pahala
sama seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis baginya sertus kebaikan,
dihapuskan baginya seratus kesalahan dan dia akan dijaga dari setan pada hari
itu sampai sore, serta tiada seorangpun yang datang lebih baik darinya kecuali
seorang yang mengerjakan lebih banyak dari apa yang dikerjakannya" [30]
ATransaksi dengan Allah demi mendapat keuntungan yang
berlipat-lipat. Dari Umar bin Khattab, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
مَـنْ دَخَـلَ
السُّـوْقَ فَـقَالَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَه لاَ شَـرِيْكَ لَهُ لَهُ
اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَـيٌّ لاَ يَمُوْتُ
بِيَدِهِ اْلخَيْرُوَهـُوَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْـرٌ كَتَبَ اللهُ لَه أَلْفَ
أَلْفَ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفَ سَـيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفَ دَرَجَـةٍ. وفي
رواية (وَبَنَي لَهُ بَيْتًا فِي اْلجَـنَّةِ)
"Barangsiapa
memasuki pasar, kemudian berkata:
لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْـدَه لاَ شَـرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ
وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَـيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ اْلخَيْرُوَهـُوَ عَلىَ كُلِّ
شَئٍ قَدِيْـرٌ
Maka Allah akan menulis baginya beribu-ribu kebaikan,
menghapuskan baginya beribu-ribu kesalahan dan akan ditinggikan baginya
beribu-ribu derajat" Pada sebuah riwayat disebutkan: akan dibangunkan
baginya sebuah rumah di surga"[31]
Perawi hadits ini (Al-Hakim) mengatakan: Aku mendatangi
Khurasan lalu mendatangi Qutaibah bin Muslim rahimahullah dan berkata
kepadanya: Aku datang dengan membawa hadiah bagimu! Lalu ia membaca hadits
tersebut. Maka Qutaibah selalu
mengendarai ontanya menuju pasar untuk membaca zikir tersebut kemudian barulah
ia keluar darinya.
Saudaraku! Janganlah engkau merasa heran jika dengan
membaca kalimat yang mudah ini engkau akan mendapatkan ganajaran yang besar,
sebab Allah adalah Tuhan yang Maha Memberi dan karunia-Nya sangat luas. Ini
sebagai isyarat bahwa bertransaksi dengan Allah di pasar adalah lebih mulia dan
agung dari pada bertransaksi dengan orang lain. Maka ia tidak melupakan Tuhan-nya
pada saat kesibukkannya dengan perniagaan dunia. Oleh karena itulah, setan
betul-betul menjaga untuk menancapkan benderanya di pasar, untuk memancing
munculnya perbuatan sia-sia, bohong, menipu, sikap yang kasar dan berkhianat. Dari Abi Utsman dari Salman rahimahullah
meriwayatkan: "Seandainya engkau mampu, janganlah menjadi orang yang
pertama memasuki pasar dan jangan pula menjadi orang yang terakhir keluar
darinya, sebab di tempat itulah medannya setan dan benderanya ditancapkan
padanya"[32]
Dari Qais bin Abi Gorzah radhiallahu anhu berkata:
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam keluar kepada kami saat kami sedang
menyebut nama-nama para makelar, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يَا
مَعْشَرَ التُّجَّارِ إِنَّ الشَّيْطَانَ وَاْلِإثْمَ يَحْضُرَانِ اْلَبيْعَ فَشُوْبُوْا بَيِعَكُمْ بِالصَّدَقَةِ
"Wahai para pedagang!
Sesunggunya setan dan dosa selalu hadir di dalam jual beli maka campurlah jual
belimu dengan bersedeqah"[33]
11
|
Membaca:
أَعُوْذُ
بِاللهِ اْلعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ وَبِسُلْطَانِهِ اْلقَدِيْمِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Aku berlindung kepada Allah, dengan WajahNya Yang
Mulia, dan KekuasaanNya Yang Qodim dari godaan setan yang terkutuk
|
Membacanya satu kali saat memasuki masjid
|
Manfaat yang bisa didapatkan
ADijaga dari setan satu hari penuh.
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam saat memasuki masjid selalu
membaca:
أَعُوْذُ بِاللهِ
اْلعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ وَبِسُلْطَانِهِ اْلقَدِيْمِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
"Barangsiapa
yang membaca do'a ini maka setan akan berkata: Dia telah dijaga dari tipu
dayaku pada hari ini"[34].
12
|
Memperbanyak
istigfar atau penghulu istigfar dan uacapan: أَسْتَـغْـفِـرُاللهَ
الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هـُوَ الْحَـيُّ اْلقَـيُّوْمُ وَأَتُـوْبُ إِلَيْهِ
Aku mohon ampun kepada Allah yang tiada
Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurusi makhluqNy dan
aku bertaubat kepadaNya
|
Dianjurkan memperbanyak membacanya
tanpa dibatasi dengan jumlah tertentu
|
Manfaat yang di bisa didapatkan
AMenjaga diri dari tipu daya setan sebab ia tidak
menguasai seseorang kecuali karena dosa.
Dari Ibnu Mas'ud ra berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang mengatakan أَسْتَـغْفِرُ
اللهَ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُـوَ الْحَيُّ اْلقَـيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Akan diampuni dosanya sekalipun ia berlari dari
peperangan"[35]
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
سَيِّدُ
اْلاِسْتِـغْـفَارِ أَنْ تَقُـوْلَ: اَللّّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلهَ إِلاَّ
أَنْتَ خَلَقْتَنِي وِأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَاسْـتَـطَعْـتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَـرّ ِمَا صَنَـعْتُ أَبُوْءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْـبِي
فَاغْـفِرْليِ فَإِنَّهُ لاَ
يَغْـفِـرُ الذُّنُـوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. قَالَ: وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ
مُوْقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَـوْمِهِ قَـبْلَ أَنْ يُمْسِي فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنـَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ
أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ اْلجَنَّةِ
"Sayyidul
istigfar (penghulu istigfar) adalah dengan mengucapkan:
اَللّّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وِأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا
عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْـتَـطَعْـتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَـرّ ِمَا
صَنَـعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْـبِي فَاغْـفِرْليِ
فَإِنَّهُ لاَ يَغْـفِـرُ الذُّنُـوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
(Ya Allah
Engkau adalah Tuhan-ku, tidak ada tuhan (yang berhak disembah dengan benar)
kecuali Engkau, Engkaulah yang telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu,
aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejelekan apa yang aku telah perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan
aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang
mengampuni dosa kecuali Engkau)
Barangsiapa yang membacanya pada waktu siang dengan penuh rasa yakin lalu ia
meninggal pada hari itu sebelum datangnya waktu sore, maka dia termasuk ahli
surga, dan barangsiapa yang membacanya pada waktu malam dengan penuh keyakinan
dengannya, lalu ia meninggal pada malam itu sebelum tiba waktu pagi maka dia
termasuk ahli surga".[36]
A Diselamatkan dari azab Allah.
Diriwayatkan bahwa Ali radhiallahu anhu berkata: Telah
diturunkan di dunia ini dua sebab yang membawa keamanan, salah satunya telah
dicabut maka manfaatkanlah yang lainnya dan berpegang teguhlah dengannya,
firman Allah Ta'ala:
وَمَا كَانَ
اللهُ لِبُعَـذِّبَـهُمْ وَأََنْتَ فِيْـهِمْ وَمَا كَانَ اللهُ مُعَـذِّبَـهُمْ
وَهُـمْ يَسْتَـغْفِـرُوْنَ
"Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedang kamu berada di antara mereka, dan
tidaklah pula Allah mengazab mereka sedang mereka meminta ampun"[37]
AMenghilangkan rasa bimbang, rizki orang yang beristigfar
berupa huajn, harta dan keturunan. Allah
Ta'ala berfirman tentang pengaruh istigfar:
فَقُلْتُ
اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَـفَّارًا يُـرْسِلِ السَّمَاءَ
عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدـِدْكُمْ بِأِمْـوَالٍ وَبَنِيْنَ وَيَجْعَـلْ
لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَـلْ لَكُمْ أَنْـهَارًا
"Maka aku
katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhan-mu sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai".[38]
Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam
bersabda:
مَنْ لاَزَمَ
اْلإِسْـتِغْـفَارَ جَعَـلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضـِيْقٍ مَخْـرَجًا وَمِنْ
كُلِّ هَـمٍّ فَـرَجًا وَرَزَقـَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسـِبُ
"Barangsiapa
yang selalu beristigfar maka Allah akan memberikan baginya pada setiap
kesempitan (yang menimpanya) keluasan, dan pada setiap kebimbangan jalan keluar serta ia akan dicurahkan
rizkinya dari jalan yang tidak disangka-sangka".[39]
13
|
Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi r.
|
Sepuluh kali pada waktu pagi dan sore dan tidak ada batas untuk jumlah terbanyak.
|
Manfaat Yang Didapatkan
A Mencegah kebimbangan dan mendapat ampunan dan keduanya
adalah sebab kebaikan dunia dan akhirat.
Dari Thufail bin Ka'ab, dari bapakanya, ia berkata: Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku banyak berdo'a bagimu, berapakah yang mesti aku
berikan bagimu dari do'aku? Rasulullah menjawab: "Terserah kamu" Aku
bertanya: "Seperempatkah?" Beliau menjawab: "Terserah kamu, dan
jika ditambah itu lebih baik bagimu", lalu aku kembali bertanya:
"Setengahkah?" beliau menegaskan: "Terserah kamu, dan jika ditambah
maka itu lebih baik bagimu?" lalu aku kembali bertanya:
"Duapertigakah" beliau menjawab: "Terserah kamu, dan jika engkau
tambah maka itu lebih baik bagimu" lalu aku berkata: "Semua do'aku
adalah bacaan swhalawat bagimu" lalu beliau bersabda: "Jika demikian,
nisacaya engkau akan terhindar dari kebimbangan dan diampuni dosamu"[40]
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya tentang tafsir dari hadits ini,
maka ia berkata: Ubai bin Ka'ab radhillahu anhu mempunyai do'a khusus yang
diperuntukkan bagi dirinya, lalu ia bertnya kepada Nabi shallallahu alaihi
wasallam: berapakah yang mesti aku berikan
bagimu dari do'aku? Rasulullah menjawab: "Terserah kamu" Aku
bertanya: "Seperempatkah?" Beliau menjawab: "Terserah kamu, dan
jika ditambah itu lebih baik bagimu", lalu aku kembali bertanya:
"Setengahkah?" beliau menegaskan: "Terserah kamu, dan jika
ditambah maka itu lebih baik bagimu?" sampai dia mengatakan "Semua
do'aku adalah bacaan swhalawat bagimu" lalu beliau bersabda: "Jika
demikian, nisacaya engkau akan terhindar dari kebimbangan dan diampuni
dosamu"[41]
Sebab, barangsiapa yang membaca satu shalawat bagi Nabi shallallahu alaihi
wasallam, maka Allah akan membalasnya dengan
sepuluh shalawat, dan barangsiapa yang dicurahkan baginya shalawat oleh Allah
maka Dia akan menghindarkannya dari kebimbangan, dan diampuni dosanya.[42]
Al-Syaukani rahimhullah berkata: Pada dua keadaan inilah
terhimpunnya kebaikan dunia dan akhirat, sebab orang yang telah dijaga oleh
Allah dari kebimbangan maka ia akan selamat dari bencana dan cobaan dunia,
sebab setiap bencana akan menimbulkan kebimbangan seklipun sedikit, dan orang
yang diampuni dosanya akan selamat dari bencana di akhirat sebab sesorang tidak
akan binasa padanya kecuali karena dosa-dosanya"[43].
AMendapatkan syafa'at Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى
عَلَيَّ حِيْنَ يُصْبِحَ عَشْـرًا وَحِيْنَ يُمْسِي عَشْـرًا أَدْرَكَتْـهُ
شَفَاعـَتِي يـَوْمَ اْلقِيَامَةِ
"Barangsiapa yang membaca shalawat untukku pada waktu pagi
sepuluh dan pada waktu sore sepuluh kali maka ia akan mendapat syafaatku pada
hari kaimat"[44] Dan
shalawat yang paling sempurna adalah shalawat Ibrahimiyah[45],
dan yang paing sedikit adalah menghimpun ucapan shalawat dan salam.
14
|
Membaca: أَسْـتَوْدِعُكُمُ
اللهَ الَّذِي لاَ تَضِـيْعُ وَدَائِـعُهُ
Aku
menitipkan kamu kepada Allah yang tidak hilang titipan-Nya
|
Diucapkan
sekali bagi setiap sesuatu yang ingin dijaga
|
Manfaat
Yang Didapatkan
A
Menjaga harta, anak dan yang lainnya dari pencurian dan kezaliman orang lain.
Dari
Umar bin Al-Khattab radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ
اللهَ إِذَا اسْـتُوْدِعَ شَيْـئًا حَـفِظَهُ
"Sesungguhnya Allah Ta'ala jika
dititipkan padanya sesuatu Dia pasti menjaganya"[46]
Dari Abi Hurairah bahwa Nabi shallallahu
alaihi wasallam
bersabda:
مَنْ أَرَادَ
أَنْ يُسَافِـرَ فَلْيَقُلْ لِمَنْ يُخْلِفُ أَسْـتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِي لاَ
تَضِيْعُ وَدَائِـعُهُ
"Barangsiapa yang ingin bepergian maka hendaklah ia
berkata kepada orang yang akan ditinggalkan: أَسْـتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِي لاَ تَضِـيْعُ وَدَائِـعُه [47]
Penjagaan ini bersifat umum baik
pada saat perjalanan atau yang lainnya, yaitu aman dari pencurian dan kezaliman
orang lain, sekalipun harta yang dititipkan itu adalah sedikit, hal sebagai
bukti kebutuhan seorang hamba kepada Tuhannya baik pada sesuatu yang kecil atau
besar. Dan jika seseorang –misalnya- mengatakan kepada orang lain: Aku menitipkan
kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya, yaitu agamaku, diriku, amanahku,
penutup amalku, rumah, harta dan hartaku dan semua nikmat yang Allah titipkan
kepadaku, nicsaya Allah akan menjaga semuanya dan dia tidak akan melihat
sesuatu yang akan menggangunya, karena Allah menjaganya dari kejahatan semua
manusia dan jin.
15
|
Membaca:
اَلْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا
اْبتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلىَ كَثِيْرٍ ِممَّنْ خَلَق تَفْضِيْلاً
Segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkan diriku dari apa yang menimpamu dan benar-benar memberikan
kelebihan bagiku dari banyak mahkluk yang telah diciptakan-Nya.
|
Dibaca satu kali pada setiap
melihat seseorang ditimpa suatu bencana
|
Manfaat Yang bisa Didapatkan
Menjaga harta, anak dan yang lainnya
dari bencana.
Dari Ibnu Umar radhillau anhu,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ رَأَى
مُبْتَلىَ فَقَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْـتَلاَكَ بِهِ
وَفَضَّلَنِي عَلىَ كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً لَمْ يُصِـبْهُ ذلِكَ
اْلبَلاَءُ
"Barangsiapa yang melihat seorang yang sedang ditimpa
bencana lalu ia mengatakan: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْـتَلاَكَ بِهِ
وَفَضَّلَنِي عَلىَ كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً maka ia tiadak akan ditimpa oleh
bencana tersebut"[48].
Penjagaan ini umum untuk setiap
bencana, maka jika engkau melihat seseorang yang sedang ditimpa suatu penyakit
maka bacalah do'a ini agar engkau terhindar dari penyakit tersebut, dan jika
engkau melihat orang yang anak-anaknya menyelweng maka janganlah cepat
berperasangka buruk atau menghina akan tetapi ucapkanlah do'a ini agar
anak-anakmu terhindar darinya, begitu juga jika engkau melihat kecelakaan lalu
lintas, atau mendengar orang yang merugi dalam usahanya…do'a ini diucapkan
untuk menjaga diri dari setiap bencana.
Catatan Penting
Do'a yang agung ini yang seharusnya
diucapkan saat melihat suatu bencana, selain mengambil pelajaran dari kesalahan
yang mengakibatkan terjadinya bencana serta menjauhi sebab-sebabnya, sambil
menasehati dan membantunya, tidak seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang
bodoh dengan mengejek, menghina atau mencela.
Sebagaimana do'a bisa menghindarkan
diri dari bencana, maka menghina orang yang tertimpa akan mendatangkan bencana.
Dalam sebuah hadits disebutkan:لاَ
تُظْـهِـرِ الشَّمَاتَةَ ِلأَخِيْكَ فَيَرْحَمُهُ اللهُ وَيَبْتَلِيْكَ (Janganlah engkau menampakkan penghinaan
terhadap saudaramu yang sedang tertimpa, sebab bisa jadi Allah memberinya
rahmat dan menimpakan kepadamu bencana)[49]
Al-Syamatah adalah menghina
seorang muslim dengan perbuatan dosa yang pernah dilakukannya lalu ia bertaubat
dari dosa tersebut. (Seperti menghina seseorang dengan memanggilnya:
"Penzina", padahal ia telah bertaubat dari dosa tersebut. Pen). Atau
mengejeknya dengan bentuk badannya, cara bicaranya dan gerakannya. Ini adalah
perkara yang sangat berbahaya namun sangat sedikit orang yang mengerti
dengannya. Dalam sebuah atsar disebutkan: مَنْ
عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتىَّ يَعْمَلَهُ
"Barangsiapa yang menghina saudaranya
dengan suatu dosa (yang pernah diperbuatnya) maka ia tidak akan meninggal
sampai ia mengerjakan dosa tersebut". HR. Turmudzi.
Di Antara Ibadah Praktis Yang
Berfungsi Sebagai Penjaga Diri
16
|
Melakukan shalat fajar secara berjama'ah
|
Setiap Hari Pada Waktu Yang Telah Ditentukan
|
Manfaatnya
A Shalat ini berfungsi untuk menjaga
dari kejahatan setan baik dari jenis jin atau manusia.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Jundub bin Abdullah
radhiallahu anhu berkata: Rasulullah saw
shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلىَّ
الصُّبحَ فِي جَمَاعَـةٍ فَـهُوَ فِي ذِمَّـةِ اللهِ فَلاَ يَطْلَبـَنَّكُمُ اللهُ
فِي ذِمَّـتِهِ بِشَئٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبُـهُ مِنْ ذِمَّـتِهِ بِشَئٍ
يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبـُّهُ عَلىَ وَجْـهِهِ فِي نَارِ جَـهَنَّمَ
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh secara
berjama'ah maka dia berada di dalam jaminan Allah, maka jangan sekali-kali
Allah menuntutmu dengan sesuatu yang berada di dalam jaminan-Nya, sesunguhnya
orang yang dituntut dengan sesuatu yang terdapat di dalam jaminan Allah maka ia
pasti menemuinya kemudian dicampakkan di atas wajahnya di dalam neraka
Jahannam"
Makna hadits ini adalah barangsiapa
yang melaksanakan shalat subuh pada waktunya karena Allah secara berjama'ah
maka dia berada di dalam penjagaan Allah dan pengawasan-Nya. Dan makna: لاَ
يَطْلَبـَنَّكُمُ اللهُ فِي ذِمَّـتِهِ بِشَئٍ adalah
larangan terhadap apa-apa yang mewajibkan tuntututan Allah, yaitu melakukan
perbuatan buruk terhadap orang yang melaksanakan shalat subuh secara
berjama'ah. Dan makna: " يُدْرِكْهُ " Barangsiapa
yang tuntut oleh Allah untuk membalasnya, karena kecerobohannya terhadap
hak-hak Allah dan meremehkan (untuk menjaga orang yang berada di dalam)
jaminan-Nya, nisacaya Allah pasti menimpakan orang tersebut dengan balasan-Nya,
sebab tiada seorangpun yang mampu berlari dari-Nya, selama Dia menuntutnya. Dan
lihatlah kepada orang yang melalaikan shalat subuh, secara berjama'ah,
tidakkkah harinya dihiasi dengan kekeruhan? Begitu juga sebaliknya, Hal ini
dapat dilihat dan nyata.
17
|
Bersedeqah baik secara sembunyi-sembunyi
atau secara terang-terangan
|
Dalam setiap kesempatan
|
Manfaatnya
A Sebagai sebab yang besar dalam
menjaga orang yang bersedeqah tersebut dari bencana dan kesusahan.
Dari Anas bin Malik radhiallhu anhu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
صَنَائِعُ
الْمَعْـرُوْفِ تَـقِي مَصَارِعَ السُّـوْءِ وَاْلآفاَتِ وَاْلهَلَكَاتِ
"Orang yang berbuat kebajikan mencegah serangan bencana,
petaka dan kebinasaan"[50]
Ibrahim Al-Nakha'i berkata: (Para shahabat)
melihat bahwa shadaqah menolak bala' atas seorang yang banyak berbuat zalim[51].
A Memadamkan murka Allah dan mencegah
sesorang dari kematian yang buruk.
Dari Abi Said AL-Khudri radhillhu
anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
صَدَقَةُ
السِّـرِّ تُطْـفِئُ غَضَـبَ الرَّبِّ
"Shadaqah secara
sembunyi-sembunyi akan memadamkan murka rabb"[52]
Dan dari Amr bin Auf radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam
bersabda:
إِنََّ
صَدَقَـةَ اْلمُسْلِمِ تَـزِيْدُ فِي اْلعُـمْرِ وَتَـمْنَعُ مَيْـتَةَ السُّـوْءِ
"Sesungguhnya sedeqah seorang muslim akan menambah umur dan
mencegah terjadinya kematian yang buruk"[53]
A Selain berfungsi sebagai benteng,
shadaqah juga berfungsi sebagai obat jika diniatkan untuk penyembuhan.
Dari Abi Umamah radhiallahu anhu
berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam
bersabda: دَاوَوْا
مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَـةِ
"Obatilah orang yagn sakit di
antara kalian dengan bersedeqah"[54]
Ibnul Hajj berkata: Maksud daripada sedeqah adalah
seorang yang sakit tersebut membeli dirinya dari Allah Ta'ala seharga dirinya
di hadapanNya, dan shadaqah mesti mempunyai pengaruh orang yang memberitahukan
manfaat ini
adalah orang yang jujur dan yang diberitahukan adalah tentang Zat yang Maha
Pemurah dan Pengasih"[55]
Maka percayalah kepada Allah dan
berimanlah kepada-Nya, bersedeqahlah seukuran penyakitmu dengan niat
penyembuhan, lalu tunggulah janji Allah.
SEBUAH PENGALAMAN
Realita
menunjukkan bahwa "pertolongan dari Allah akan datang kepada hamba sebesar
pengorbanan"[56]
Dan rizki seseorang akan datang sebatas pemberian dan pengeluarannya. Seperti
yang dibuktikan oleh kisah Siti Aisyah bahwa seorang yang miskin meminta-minta
kepadanya, sementara dia berpuasa dan tidak ada sesuatupun yang tersimpan di
rumahnya keculai sepotong roti. Lalu ia berkata kepada pembantunya:
"Berikanlah roti tersebut kepadanya" Pembantu tersebut menjawab:
"Engkau tidak memiliki sesuatupun untuk berbuka". Lalu dia menegaskan
kembali: "Berikanlah kepadanya". "Akhirnya, aku
memberikannya" kata sang pembantu. Pada saat sore hari tiba, sesorang
memberikan hadiah kepada kami-sebelumnya kami tidak pernah menerima hadiah
sepertinya-daging kambing yang sudah dibungkus. Lalu Siti Aisyah memanggilku:
Makanlah daging ini, ini lebih baik daripada sepotong rotimu"[57]
Contoh yang lain, seorang lelaki
bershedeqah dengan seekor onta kepada tetangganya yang membutuhkan. Suatu
ketika, ia mencari air pada lubng-lubang di bawah tanah dan akhirnya
menghilang. Keluarganya menunggu tujuh harian namun tidak jua kembali.
Akhirnya, mereka memutuskan bahwa ia telah meninggal dunia; hartanyapun
dibagi-bagi, onta (yang pernah disedeqahkan) dituntut kembali dari sang
tetangga. Lalu tetangga tersebut mohon agar menunjukkan tempat lubang-lubang
bawah tanah (tempat ia menghilang) dan mencarinya sampai ia menemukannya dalam
keadaan akan meninggal. Ia bertanya kepadanya: "Bagaimana engkau bisa
hidup tanpa maknan?" Ia menjawab: "Setiap harinya, sebuah bejana
berisi susu dingin selalu mendatangiku, namun sudah terputus sejak dua hari
ini". Lalu tetangga tersebut menimpalinya bahwa onta (yang pernah
disedeqahkan tersebut) telah diambil oleh anak-anaknya dua hari sebelumnya.
18
|
Menjauhi kemaksiatan
|
Dibaca Pada setiap kesempatan
|
Manfaatnya
A Dia Sebagai salah satu sebab besar
yang bisa menghindarkan seseorang dari tertimpa bencana, atau mengangkat
bencana tersebut jika ditaqdirkan akan terjadi. Firman Allah Ta'ala menjelaskan
tentang pengrauh ketaatan dalam mencegah terjadinya bencana:
وَلَوْ
أَنَّ أَهْـلَ اْلقـُرَى آمَنُـوا وَاتَّقَـوْا لَفَتَـحْـنَا عَلَيْـهِمْ
بَـرَكَاتٍ مِنَ السَّـمَاءِ وَاْلأََرْضِ
"Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi".[58]
Allah
Ta'ala menegaskan tentang pengaruh
maksiat: فَأَخَـذَهُـمُ
اللهُ بِذُنُـوبِـهِمْ
" Maka Allah mengazab mereka
disebabkan karena dosa-dosa mereka"[59]
Dari Tsauban radhiallahu anhu
berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam
bersabda:
إِنَّ
الـرَّجُلَ لَيُحْـرَمُ الـرِّزْقُ بِالذَّنْبِ يُصـيْبُهُ
"Sesungguhnya seseorang dicegah dari rizkinya karena dosa
yang telah diperbuatnya"[60]
Nabi shallallahu
alaihi wasallam
bersabda:
"لَنْ يُهْـلَكَ النَّاسُ حَـتَّى
يُعْـذَرُوْا مِنْ أَنْفُسِـهِمْ
"Manusia tidak akan dibinasakan sampai dosa-dosa mereka
menjadi banyak"[61]
Abu Ubaid berkata dalam kitab
Garibul hadits 1/131: makna kata: يُعْـذَرُوْا adalah sampai dosa-dosa dan aib mereka menajdi banyak.
19
|
Mencegah diri dari kehawatiran
terserang penyakit Ain[62].
|
Seyogyanya bagi seseorang untuk
menutup apa-apa yang dikhawatirkan bisa mendatangkan penyakit ain, menjauhi
sikap berlebihan di dalam berhias, khususnya saat pergi ke pasar dan
pesta-pesta, sebab semua hal tersebut bisa mengundang setan dan orang-orang
yang dengki. Penyakit ain dalam banyak kondisi dan berdasarkan pengalaman
sering disebabkan oleh sikap yang terlalu berlebihan dalam menampakkan
perhiasan.
Al-Bagawi menceritakan bahwa Utsman
radhiallahu anhu melihat seorang anak yang tampan lalu ia berkata:
"Balutlah lesung pipit anakmu itu agar tidak ditimpa oleh penyakit
ain"[63]
Perbuatan ini bukan berarti melarang untuk
menceritakan nikmat tapi dengan syarat membentengi diri sebelum
bertindak.
20
|
Menjaga anak saat bergentayangannya
setan
|
Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam
bersabda:
إِذَا كَانَ
جَنَحَ اللَّيْلُ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُـفُّوْا صِبْـيَانَكُمْ فَإِنَّ
الشَّـيَاطِيْنَ تَنْـتَشِـرُ حِيْنَـئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَتْ سَاعَةُ اللَّيْلِ
فَخَلُّوْهُمْ وَأَغْلِقُوا اْلأَبْوَابَ وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهِ فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابَا مُغْلَقًا
"Apabila malam tiba atau waktu menjelang waktu sore,
tahanlah anak-anakmu (agar tidak berkeliaran), sebab setan-setan sedang
bergentayangan pada waktu ini, apabila malam sudah berlalu maka biarkanlah
mereka dan tutuplah pintu-pintumu, dan sebutlan nama Allah sebab setan tidak
membuka pintu yang sudah tertutup".[64]
21
|
Menjauhi hal-hal yang bisa
membatalkan atau melemahkan fungsi pemebentengan
|
Seperti marah, sedih, senang, takut dan lalai yang
berlebihan, perbautan ini bisa melemahkan fungsi pembentengan wirid yang sudah
ada, sehingga ia bisa berubah menjadi jalan setan untuk merasuki manusia. Hal
ini seperti dijelaskan dalam sabda Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam
saat melihat seorang yang wajahnya memerah karena marah:
إِنِّي
َلأَعْلَمُ كَلِمَةً لَـوْقَالَهَا لَذَهَبَ عَنْـهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ:
أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الـَّرجِـيْمِ
"Sesungguhnya
aku mengetahui suatu kalimat yang apabila diucapkannya niscaya akan hilanglah
marah yang dirasakannya. Seandainya dia mengucapkan: أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ
الـَّرجِـيْمِ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang
terkutuk"
Hikmah
Diturunkannya Bencana Dan Perbuatan Yang Disyari'atkan Setelah Turunnya Bencana
Turunnya
bencana adalah sunnahtullah yang sudah ditetapkan secara qodari terhadap alam
ini. Firman Allah Azza Wajalla:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَئٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْـصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ
وَالثَمَرَاتِ وَبَشّـِرِ الصَّبِرِيْنَ
"Dan sungguh kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar"[65]
Bencana didatangkan oleh Allah untuk
orang mu'min dan kafir, bagi orang mu'min bencana tersebut berarti balasan atas
perbuatan dosa demi meringankan siksanya pada hari kaimat, atau untuk
mengguggurkan dosa-dosanya, atau mengangkat derajatnya, atau ujian bagi
keimanan dan kesabarannya. Adapun orang-orang kafir maka bencana tersebut
sebagai balasan atas kekafiran dan kemaksiatannya.
Semuanya
kembali kepada taqdir Allah, terkadang bencana turun kepada kumpulan
orang-orang yang buruk, atau orang-orang mu'min dan membiarkan orang-orang
kafir (hidup tanpa bencana), atau balasan kebaikan mereka disegerakan di dunia
dengan mencurahkan berbagai nikmat kepada mereka. Perkara ini tidak bisa diukur
dengan rasio kita, semuanya mengandung hikmah yang tinggi yang tersembunyi dari
pengetahuan kita.
Sebab
utama bagi suatu bencana adalah dosa-dosa hamba, dan kemaksiatan serta
kekafiran mereka, seperti yang dijelaskan oleh Allah dan RasulNya. Firman Allah
Ta'ala:
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِي اْلبَرِّ وَاْلبَحْـرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah
nampak kerusakan baik di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, suapaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan
mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar" QS.Ar Ruum: 41.
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
مَا مِنْ قَـوْمٍ
يَعْمَـلُ فِيْـهِمْ بِالْمَعَاصِي هُـمْ أَكْثَرُ وَأَعـَزُّ مِمَّنْ يَعْمـَلُ
ِبـهاَ ثُـمَّ لاَيُغَـيِّرُوْنَهُ إِلاَّ يُوْشَكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ
بِعِقَابٍ
"Tidaklah
suatu kaum yang tersebar padanya perbuatan maksiat, di mana kelompok yang lebih
banyak dan lebih (dipandang) mulia adalah mereka yang berbuat maksiat tersebut,
kemudian mereka tidak mau merubahnya kecuali Allah akan menimpakan azab kepada
mereka semua"[66]
•Terdapat hikmah dan faedah dalam ujian yang menimpa
orang-orang mu'min dan orang-orang shaleh, yaitu:
ASebagai bukti keimanan.
فَقَـدْ سُـئِلَ
صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ النَّاسِ أَشَـدُّ بَلاَءً؟ قَالَ: اَ
ْلأنْبِـيَاءُ ثُمَّ الصَّالحُِوْنَ ثُمَّ اْلاَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ مِنَ
النَّاسِ يُبْـتَلىَ الرَّجُلُ عَلىَ حَسَبِ دِيْنِـهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ
صَلاَبَةٌ زِيْدَ فَي بِلاَئِهِ وَإِنْ
كَانَ فَي دِيْنِهِ رِقَّـةٌ خُفِّـفَ عَنْهُ
Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya:
Siapakah orang yang paling besar ujiannya? Nabi shallallahu alaihi wasallam
menajwab: Para nabi, lalu orang-orang yang
shaleh, kemudain orang-orang yang baik dari kalangan manusia dan seterusnya,
seseorang akan diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka ujiannyapun
akan bertambah dan jika agamanya lemah maka akan diringankan dalam
ujiannya"
ASebagai tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ
اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَـوْمًا ابْتَـلاَهُـم
"Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba Dia
pasti mengujinya"[67]
AUjian adalah sebagai tanda bahwa Allah Ta'ala
menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya. Rasulullah
shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَرَادَ
اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ اْلعُقُـوْبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا
أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّـرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِـهِ حَتَّى يُـوَافَى
بِهِ يَـوْمَ اْلقِيَامـَةِ
"Apabila
Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya maka Dia akan mensegerakan balasan
dosanya di dunia, dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka
balasan dosanya akan ditahan untuk dibalas pada hari kiamat". HR. Turmudzi
ASebagai penghapus dosa sekalipun sedikit. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى شَـوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا إِلاَّ كَـفَّرَ اللهُ ِبهَا
سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَـهَا
"Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh suatu
penyakit, baik duri yang menusuknya atau lebih kecil darinya kecuali Allah
menghapuskan dengannya dosa-dosanya sebagaimana pohon yang berguguran
daun-daunnya" Muttafaq Alaihi.
Ujian tersebut bisa berwujud materi seperti bertmabahnya
harta, atau berwujud sesuatu yang buruk seperti penyakit. Allah Subhanhu Wa
Ta'ala berfirman:
وَنَبْلُوْكُمْ
بِالْخَيْرِ وَالشَّـرِّ فِتْنَـةً
"Dan
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya)".[68]
1. Dan apabila bencana tersebut telah menimpa seorang
muslim, maka hal yang disyari'atkan baginya adalah: bersabar, tidak marah dan
mengeluh, membaca do'a yang disyari'atkan:
إِنَّا ِللهِ
وَإِنَّا إِلَيْـهِ رَاجِـعُوْنَ اَللّهُـمَّ أَجِـرْنِي فِي مُصِيْـبَتِي
وَاخْلُـفْ لِي خًيْرًا مِنْـهَا
"Sesungguhnya
kita hanyalah milik Allah, dan hanya kepadanyalah kita akan kembali, Ya Allah
berikanlah ganjaran bagiku dalam musibah yang menimpaku dan berikanlah aku
ganti yang leih baik darinya"[69]
2. Ridha dengan qodho' dan qodar Allah. Allah
Subahanhu Wa Ta'ala tidak menentukan suatu perkara kecuali karena perkara
tersebut penuh hikmah dan kebaikan. Seperti yang ditegaskan oleh dalil-dalil
yang terdahulu.
3. Bersyukur. Ini adalah derajat yang paling
tinggi dan sebagai bukti penyerahan yang sempurna, dan tidak ada yang dipuji
dalam keburukan yang menimpa kecuali Allah.
Bersikap sabar, ridha, dan bersyukur adalah bukti kuat tentang wujud keimanan terhadap qadar
Allah yang baik atau yang buruk; bahwa sesuatu yang telah ditentukan akan
menimpamu, ia tidak akan pernah meleset darimu, dan sesuatu yang telah
ditetapkan akan meleset darimu, ia tidak akan pernah menimpamu, selain itu ia
adalah bukti keimanan seseorang dengan adanya hikmah yang tinggi dibalik
ketentuan taqdir tersebut.
4. Disyari'atkan juga untuk menolak bencana dan berusaha
untuk merialisasikannya jika bencana tersebut termasuk bancana yang bisa
ditolak. Di antra cara untuk menolak bencana
adalah:
·
Bertaubat kepada Allah. Sesungguhnya kembali kepada Allah akan mengangkat
bencana sebagaimana maksiat mendatangkan bencana tersebut.
·
Berdo'a dan memohon kepada Allah
agar bencana tersebut diangkat, dan
dia yakin akan kabulkan serta jangan sampai tergesa-gesa.
·
Membaca wirid, dan do'a baik pada
waktu pagi atau petang sebab ia bisa mencegah bencana atau
meringankannya.
Pengarauh do'a dan wirid ini akan bertambah atau
berkurang karena dua sebab:
1-Percaya
bahwa bacaan-bacaan zikir tersebut hak dan benar bermamfaat dengan izin Allah.
2-Membacanya
dengan penuh konsentrasi dan hati yang hadir, sebab ia adalah do'a, sementara
do'a tersebut tidak akan diterima dari seorang yang hatinya lalai sebagimana
yang ditegaskan dalam riwayat yang shihih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
·
Di antara cara yang sangat efektif
untuk menolak keburukan adalah membaca Al-Qur'an dengan tujuan penyembuhan dari
penyakit yang sedang diderita. Contoh hal ini adalah:
Membaca surat Al-Fatihah
|
Dibaca baik sekali, dua kali, tiga kali, tujuh kali
atau lebih untuk meruqyah diri dari setiap penyakit.
|
Manfaat Yang Didapatkan
A Mengobati sengatan yang beracun: (Sebagai penangkal
racun):
Dari Abi Sa'id Al-Khudri radhiallahu anhu berkata: bahwa
sekelompok dari shahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam berangkat pada sebuah perjalanan, akhirnya mereka
singgah pada suatu perkampungan Arab dan meminta izin kepada mereka untuk
bertamu, namun penduduk kampung itu enggan memperkenankan mereka sebagai tamu.
Pada saat itu, kepala suku perkampungan tersebut meradang karena disengat
(binatang), maka mereka berusaha dengan segala kemampuan untuk mengobatinya
namun tidak bermanfaat. Sebagian mereka mengusulkan: Seandainya kalian menemui
sekelompok orang yang telah datang kepada kalian, semoga di antara mereka ada
yang memiliki sesuatu (untuk penyembuhan). Lalu mereka datang dan berkata:
Wahai kaum! Sesungguhnya pemimpin kami sedang meradang karena sengatan, dan
kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk mengobatinya namun tidak
juga sembuh, apakah salah seorang di antara kalian memiliki sesuatu untuk
pengobatan? Sebagian mereka menjawab: "Ya, demi Allah saya ini adalah
orang yang membaca ruqyah, akan tetapi kami telah meminta kepada kalian untuk
menjadi tamu namun kalian menolak kami, maka kami tidak akan membaca ruqyah
kecuali setelah kalian memberikan upah kepada kami". Maka mereka bersepakat
untuk memberikan sekumpulan kambing sebagai upah. Akhirnya, salah seorang pergi
lalu ia meniup sambil membaca:
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
اْلعَالَمِيْنَ"Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam"
Sehingga, setelah itu seakan pasiennya terbebas dari
sebuah belenggu".[70]
A Penawar yang sangat manjur untuk penyembuhan penyakit
gila.
Dari Kharijah, dari pamannya, ia menceritakan: Kami
meninggalkan Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam lalu pergi mendatangi sebuah
perkampungan Arab, penduduk kampung tersebut mengatakan: Kami diberitahukan
bahwa kalian datang dari lelaki ini (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) dengan membawa kebaikan, apakah kalian memiliki obat
atau ruqyah, sebab seorang di antara kami dibelenggu karena ditimpa penyakit
gila. "Ya, kami mempunyai penawar" Jawabnya, menegaskan. Maka mereka
membawa seorang gila dalam keadaan dibelenggu. Paman (Kharijah) menceritakan:
Maka aku membaca surat
Al-Fatihah tiga kali baik pada waktu pagi dan sore, dan setiap selesai
membacanya aku mengumpulkan ludahku lalu meniupkannya kepadanya, lalu ia
bangkit bersemangat seakan telah terbebas dari belenggu". Lalu, mereka
memberikan upah kepadaku". Maka aku katakan kepadanya: "Aku tidak mau
menerimanya sampai aku terlebih dahulu bertanya
keapda Rasulullah saw". Akhirnya Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam memerinthkan:
"Makanlah (upah tersebut),
A Untuk mengoabti kebengkakan.
Ibnu Hajar Al-Haitami bercerita tentang
beberapa syekh di Iraq, ia berkata: Pada masa kecilku, di atas alis
matakau terdapat sebuah biji seperti gondok, bersamaan dengan usiaku yang telah
menganjak dewasa alisku terasa berat, lalu dikatakan kepadaku: "Di Bagdad
terdapat thabib Yahudi yang bisa mengoperasi alis dan mengeluarkan biji
tersebut". Namun aku tidak merasa tenang karena dia seorang Yahudi,
sehingga pada suatu hari aku melihat dalam mimpiku seseorang berkata kepadaku:
"Bacalah Al-Fatihah saat akan berwudhu',". Maka aku melakukannya
beberapa hari, sehingga saat aku mencuci wajah, alis dan mataku bijih tersebut
keluar dan tercabut dengan sendirinya sampai bekasnyapun hilang! Aku
menyimpulkan bahwa ini adalah keberkahan membaca surat Al-Fatihah, maka aku memanfaatkannya
untuk mengobati demam dan penyakit-penyakit lainnya yang sebagian besarnya
sembuh dengan izin Allah".
A Sebagai balsam untuk
rasa nyeri dan sakit (kisah Ibnul Qoyyim).
Dari Abdul Malik bin Umair radhiallahu anhu
berkata: Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: "Pada surat Al-Fatihah terdapat
penyembuhan bagi setiap penyakit". Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
"Aku pernah tinggal di Mekkah beberapa masa, saat ditimpa beberapa
penyakit, aku tidak menemukan dokter atau obat-obatan. Maka aku mengobati diriku dengan membaca
Al-Fatihah, barulah aku mengetahui bahwa ia mempunyi pengaruh yang sangat baik,
maka aku memberitahukan manfaat tersebut kepada siapapun yang mengidap
penyakit, sebagian besar penyakit tersebut sembuh dengan segera".
Beragam penyakit yang sudah diobati dengan
(membaca surat
Al-Fatihah), baik penyakit fisik atau jiwa, dengan izin Allah penyakit tersebut
bisa sembuh. Cukuplah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menamakannya dengan ruqyah (secara umum)
tanpa menentukannya sebagai ruqyah untuk penyakit tertentu.
BEBERAPA BACAAN ZIKIR UNTUK MEMBENTENGI DIRI
ZIKIR HARIAN UNTUK PENJAGAAN DIRI
|
JUMLAH DAN WAKTU
|
MANFAAT
|
Membaca ayat kursi
|
Dibaca sekali baik pada waktu pagi dan sore, saat
akan tidur dan setelah shalat fardhu
|
Dijaga oleh para malaikat, mengusir setan
dari rumah, salah satu sebab masuk surga
|
Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah
|
Sekali pada waktu sore, atau sebelum tidur
atau dibaca di rumah
|
Menolak semua keburukan, mengusir setan
selama tiga hari
|
Surat Al-Ikhlash,
Al-Mu'awwadzatini (Al-Falaq dan An-Nas
|
Tiga kali pada waktu pagi dan sore, dan
sekali saat akan tidur serta sekali setelah shalat fardhu
|
Mencegah segala keburukan, menjaga
seseorang dari kejahatan jin dan penyakit ain
|
بِسْمِ اللهِ
الذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اْسمِهِ شَئٌ في اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
|
Dibaca 3x pada waktu pagi dan 3x pada
waktu sore
|
Pencegah bahaya dan tidak ditimpa oleh bencana yang
mendadak, atau dimudharatkan oleh sesuatu apapun.
|
أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامََّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
|
Dibaca 3x pada waktu
pagi dan 3x pada waktu sore
|
Benteng bagi suatu tempat dari
keburukan dan Penawar bagi racun yang disebabkan oleh sengatan kalajengking
dan yang lainnya
|
حَسْبِيَ اللهُ
لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهَوَ رَبُّ اْلعرْشِ اْلعَظِيْمُ
|
Dibaca 7x pada waktu pagi dan 7x pada waktu
sore
|
Pencegah kebimbangan yang disebabkan oleh
perkara dunia dan akhirat
|
رَضِيْتُ
بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
|
Dibaca 1x pada waktu pagi dan 1x pada wakru
sore
|
Allah mesti akan meredhainya
|
لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحدَه لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهوَ
عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْر
|
Dibaca 10x pada waktu
pagi, dan 10 x pada waktu sore, 100 x atau lebih dalam sehari.
|
Benteng diri yang agung, ditulis
baginya 100 kebaikan, dihapuskan 100 keburukan, mendapat pahala seperti
pahala memerdekakan 10 budak
|
لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحدَه لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهوَ
عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْريُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَـيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ
اْلخَيْرُوَهـُوَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْـر
|
Dibaca 1x saat memasuki pasar
|
Akan ditulis baginya beribu-ribu kebaikan,
dihapuskan darinya beribu-ribu keburukan dan akan dibangunkan baginya sebuah
rumah di surga
|
اَللّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحـَزَنِ وَأَعُـوْذُبِكَ مِنَ
اْلعَجْـزِ وَاْلكَسَلِ وَأَعُـوْذُبِكَ مِنَ اْلجُبْنِ وَاْلبُخْلِ
وَأَعُـوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
|
Dibaca 1x pada waktu pagi dan 1x pada waktu
sore
|
Untuk menghilangkan kebimbangan dan
kebingungan dan membebaskan diri dari hutang
|
Memperbanyak shalawat kepada Nabi shallallahu
alaihi wasallam dan yang paling baik adalah shalawat Ibrahimiyah
|
Tanpa batasan bilangan tertentu, minimal
10x pada waktu pagi dan 10x pada waktu sore
|
Mencegah kebimbangan, ampunan dosa, dan
mendapat syafa'at Nabi shallallahu alaihi wasallam
|
Bacaan-Bacaan Zikir Untuk
Penjagaan Secara Umum
|
Jumlah Dan Waktu
|
M a n f a a t
|
بِسْــمِ اللهِ
|
Dibaca sebelum memulai setiap perkara yang
penting
|
Menjaga diri dari tipu daya setan dan
keburukan serta untuk mendatangkan keberkahan
|
بِسْمِ اللهِ
تَوَكَّلْتُ عَلىَ اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
|
1x saat akan keluar dari rumah
|
Tiga lipat kekuatan
penjagaan dari setan: Allah akan mencukupkan dan menjaganya, serta setan akan
menjauh darinya
|
أَعُوْذُ
بِاللهِ اْلعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ وَبِسُلْطَانِهِ اْلقَدِيْمِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
|
Dibaca sekali saat memasuki masjid
|
Akan dijaga dari tipu daya setan sehari penuh
|
Beristigfar, seperti
mengucapkan
أَسْتَغْفِرُاللهَ
الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هوَ الْحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
|
Dianjurkan untuk banyak megucapkannya
|
Untuk menghilangkan kebimbangan, mendatangkan
rizki dan aman dari azab Allah
|
لاَحَوْلَ
وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
|
Memperbanyak mengucapkannya
|
Simpanan harta di surga dan sebagai obat
bagi 99 macam penyakit, penyakit yang terendah ialah rasa bimbang
|
Menjaga shalat berjama'ah di masjid terlebih
|
Shalat lima waktu
|
Menjaga diri dari tipu daya setan jin dan
manusia, serta semua keburukan
|
Terutama mejaga
shalat fajar
|
Di dalam jaminan Allah
|
|
أَستَوْدِعُكُمُ
اللهَ الّذِي لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ
|
Dibaca satu kali pada setiap sesuatu yang
ingin dijaga
|
Untuk menjaga harta, anak dan lainnya dari
kerusakan dan pencurian
|
اَلْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا اْبتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلىَ كَثِيْرٍ
ِممَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلاً
|
Dibaca saat melihat seorang yang ditimpa penyakit,
kerugian atau kecelakaan dan lainnya
|
Dia tidak akan ditimpa oleh bencana
tersebut
|
1-Semua hadits yang menjadi dasarnya adalah
shahih. 2-Zikir harian dibaca
setelah fajar, asahr dn magrib. 3-Tidak
disebutkan surat
Al-Fatihah sebab tidak ada dasar dari Nabi saw yang menjelaskan tentang
kedudukanya sebagai zikir harian, hanya dijelaskan sebagai pengobatan, jadi
pemanfaatannya untuk pengobatan saja.
Beberapa
Bacaan Zikir Dan Amal Shaleh Yang Dijelaskan Oleh Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam Mendatangkan Pahala Yang Besar[71]
Beberapa Bacaan Zikir Mudah dan Mempunyai Keutamaan,
serta Pahala Yang Berlipat
|
||
كَلِمَتَانَ خَفِيْفَتَانِ عَلىَ
اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلىَ الَّرحْمنِ
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ الله الْعَظِيْمِ
Dua kalimat yang ringan bagi lisan, berat dalam
timbangan, dicintai oleh Tuahan Yang Maha Pengasih:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
سُبْحَانَ الله الْعَظِيْمِ
(Maha suci
Allah dan segala puji bagiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung)
|
لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ
كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَوْ وَزِنَتْ بِمَا قُلْتُ مُنْذُ الْيَوْمِ
لَوَزَنَتْهُنَّ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا
نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Suangguh aku telah membaca empat kata sebanyak tiga
kali yang sendainya ditimbang dengan apa yang telah engkau baca sejak awal
hari ini niscaya akan menandinginya:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak bilangan
mahluk-Nya, Maha Suci Allah sesuai keridha'an-Nya, Maha Suci Allah seberat
timbangan Arasy-Nya dan sebanyak tinta yang menulis kalimat-Nya)
|
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ
مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang
selesai memakan suatu makanan lalu mengucapakan:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي
أَطْعَمَنِي هذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ
(Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepadaku makanan
ini, dan mencurhkan rizki bagiku tanpa
daya dan upaya dariku)
Maka akan diampuni baginya
dosa-dosa yang telah diperbuatnya"
|
مَنْ قَالَ
سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلٌَ فِي اْلجَنَّةِ
Barangsiapa yang membaca:
سُبْحَانَ
اللهِ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
(Maha Suci Allah lagi Maha Agung, dan
segala puji bagi-Nya)
|
مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ
وَحِيْنَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللهِ وِبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ
خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَ مِثْلُ زَبَدِ اْلبَحْرِ وَلَمْ يَأْتِ َأحَدٌ يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا
قَالَ أَوْ زَادَ
Barangsaipa yang pada waktu pagi dan sorenya membaca:
سُبْحَانَ اللهِ
وِبِحَمْدِه ِseratus kali maka akan dihapuskan dosanya sekalipun
sebanyak buih di lautan, dan tiada seorangpun yang datang pada hari kiamat
yang lebih mulia dari apa dibawanya kecuali seorang yang mengerjakan seperti
apa yang dikerjakannya atau menambahnya.
|
A
Y
A
T
|
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ
دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ
إِلاَّ اْلمَوْتُ
Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai
shalat wajib tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali kematian
|
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ
أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عَُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ
Barangsaipa yang menghapal sepuluh ayat awal surat Al-Kahfi maka ia
akan dijaga dari Dajjal
|
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ
عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي اْلَجنَّةِ
Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash sepuluh kali maka Allah
akan membangunkan baginya rumah di surga
|
Keutamaan
Azan
dan Shalat
|
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ
الدُُّنْيَا وَمَا فَيْهَا
Dua rekaat shalat fajar lebih baik dari dunia dan
seisinya
|
مَنْ صَلىَّ الصُّبْحَ فَهُـوَ فِي
ذِمَّةِ اللهِ
Barangsiapa yang shalat subuh maka ia berada di dalam
jaminan Allah
|
|
مَنْ صَلىَّ ِللهِ أَرْبَعِيْنَ
يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيْرَةَ اْلأُوْلىَ كُتِبًتْ لَهُ
بَرَاءَتاَنِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النَّفَاقِ
Barangsiapa yang shalat selama empat puluh hari secara
berjama'ah dengan mendapatkan takbir yang pertama maka akan dicatat baginya
dua keselamatan: Keselamatan dari neraka dan keselamatan dari kemunafiqan.
|
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ
وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ
اْلإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ: كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ
سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
"Barangsiapa yang bersuci dan
mandi, kemudian bergegas dan mendengar khubah dari awal, berjalan kaki tidak
dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan
tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun
baik puasa dan shalatnya.
|
||
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي
النِّدَاءِ وَالصَّفِّ اْلأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوْا إِلاَّ أَنْ
يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا
Seandainya, orang-orang mengetahui apa yang terdapat
pada azan dan shaf pertama, namun mereka tidak mendapatkannya keculai dengan
saling berundi niscaya mereka akan berebut untuk saling berundi.
|
مَنْ صَلىَّ فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ
ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي اْلجَنَّةِ: أَرْبَعٌ قَبْلَ
الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اْلمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ
قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ
Barangsiapa yang shalat sunnah
dalam sehari semalam duabelas rekaat niscaya Allah akan membangunkan baginya
rumah di surga, yaitu empat rekaat sebelum zuhur, dua rekaat setelah magrib, dua rekaat setelah isya' dan dua rekaat sebelum
subuh
|
||
مَنْ صَلىَّ الْعِشَاءَ فِي
جمَاَعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ الَّليْلِ وَمَنْ صَلىَّ الصُّبْحَ فِي
جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلىَّ الَّليْلَ كُلَّهُ
Barangsiapa yang shalat Isya' secara berjama'ah maka
seakan bangun untuk shalat (sunnah) setengah malam, dan barangsiapa yang
shalat subuh secara berjama'ah maka seakan bangun untuk shalat (sunnah) pada
seluruh malam
|
مَنْ صَلىَّ الصُّبْحَ فِي
جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ حَتىَّ تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلىَّ
رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَاجَةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
تَامَّةٍ
Barangsiapa yang shalat subuh scara berjama'ah lalu
duduk berzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua
rekaat maka ia mendapat pahala seperti pahala haji dan umroh sempurna,
sempurna, sempurna.
|
||
Orang Yang Sakit Dan Meninggal
Dunia
|
مَنْ شَهِدَ
الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلىَّ فَلَهُ قِيْرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنُ
كَانَ لَهُ قِيْرَاطَانِ قِيْلَ وَمَا اْلقِيْرَاطَانِ؟ قَالَ:مِثْلُ
اْلجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ" قَالَ بْنُ عُمَرَ ((كَمْ فَرَّطْنَا مِنْ
قَرَارِيْطَ كَثِيْرَةٍ))
"Barangsiapa
yang menyaksikan penyelenggaraan jenazah sehingga ia dishalatkan maka ia akan
mendapat satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dimakamkan
maka baginya dua qirath". Beliau ditanya berpakag dua qirath tersebut?
"Seperti dua gunung yang besar" Jawab beliau. Ibnu Umar ra berkata:
"Banyak qirath yang telah kita remehkan"
|
|
مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ
أَجْرِهِ
Barangsiapa yang menghibur orang yang sedang tertimpa
musibah maka baginya pahala seperti orang ditimpa.
ماَ مِنْ
مُؤْمِنٍ يُعَزِّي أَخَاهُ
بِمُصِيْبَتِهِ إِلاَّ كَسَاهُ اللهُ مِنْ حُلَلِ الْكَرَامَةِ
Tidaklah seorang muslim menghibur saudaranya dengan
musibah yang menimpanya kecuali Allah akan membalasnya dengan pakaian sebagai
hiasan kemuliaan
|
مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يَعُوْدُ مُسْلِمًا غُدْوًةً إِلاَّ صَلىَّ عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِي وَإِنْ عَادَهَ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلىَّ عَلَيْهِ
سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى
يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيْفُ فِي الْجَنَّةِ
Tidaklah seseorang menjenguk seorang muslim (sedang
sakit) pada waktu pagi kecuali tujupuluh ribu malaikat berdo'a baginya samapai sore, dan jika ia
menjenguknya pada waktu sore kecuali tujupuluh riu malaikat akan berdo'a
baginya sampai pagi, dan diberikan baginya buah yang siap dipetik di
surga"
|
|
Bersedeqah
|
مَنْ بَنَى ِللهِ مَسْجِدًا وَلَوْ
كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي اْلجَنَّةِ
Barangsiapa yang membangun sebuah masjid walaupaun
sebesar sarang burung maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di
surga
|
|
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُقْرِضُ مُسْلِمًا
قَرْضًا مَرَّتَيْنِ إِلاَّ كَانَ كَصَدَقَتِهَا مَرَّةً
Tiadaklah seorang muslim memberikan pinjaman bagi muslim yang
lain dua kali kecuali (perbuatan) tersebut seperti bersedeqah satu kali
|
كَانَ رَجُلٌ يُدَايِنُ النَّاسَ
فَكَانَ يَقُوْلُ لِفَتَاهُ إِذَا أَتَيْتَ مُعْسِرًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ
لَعَلَّ اللهُ يَتَجَاوَزُ عَنَّا. قَالَ فَلَقِيَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
فَتَجَاوَزَ عَنْهُ
"Seseorang lelaki sering memberikan huang kepada orang
lain, dia berkata kepad pesuruhnya: Apabila engkau mendatangi orang yang
sedang kesulitan maafkanlah dia semoga Allah memaafkan kita. Rasulullah
melanjutkan: Akhirnya dia menemui Allah dalam keadaan sudah dimaafkan.
|
((مَانَقَصَتْ
صَدَقَةٌ مِنْ مََالٍ)). ((سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفٍ, قَالُوْا يَا
رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ؟ قَالَ: رَجُلٌ لَهُ دِرْهَمَانِ فَأَخَذَ أَحَدَهُمَا
فَتَصَدَّقَ بِهِ وَرَجُلٌ لَهُ مَالٌ كَثِيْرٌ فَأَخَذَ مِنْ عُرْضِ مَالِهِ
مِائَةَ أَلْفٍ فَتَصَدَّقَ بِهَ))
((Tiadaklah
berkurang harta yang disedeqahkan)). ((Satu dirham mendahului seratus ribu
dirham. Para shahabat bertanya bagaimanakah
hal tersebut bisa terjadi wahai Rasulullah?. Rasulullah menajwab:
"Seseorang memiliki dua dirham lalu ia mengambil sala satunya dan
bersedeqah dengannya, dan seseorang yang mempunyai banyak harta lalu ia
mengambil bagian dari harta tersebut seratus ribu dirham lalu ia bersedeqah
dengannya"
|
Puasa
Dan Shalat
|
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ
اللهِ بَعَّدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا
Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah maka
ia akan dijauhkan dari api neraka sejauh tujupuluh tahun
|
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ
عَرَفَةَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ اْلمَاضِيَةَ وَاْلبَاقِيَةَ وَسُئِلَ
عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ َاْلمَاضِيَةَ
Beliau ditanya tentagn puasa hari Arofah, beliau
menjawab: menghapuskan dosa-dosa pada tahun yang telah lewat dan akan datang.
Dan juga ditanya tentang puasa Asyura' beliau menegaskan bahwa ia
menghapuskan dosa setahun yang lalu
|
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلىَّ مَعَ
اْلإِمَامِ حَتىَّ يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٌ
Sesungguhnya seseorang apabila
telah shalat (isya') bersama imam sampai (imam) meninggalkan tempatnya maka
ditulis baginya pahala shalat lail semalam suntuk.
|
Beberapa
Amal
pada
sepuluh awal zulhijjah
|
((مَنْ حَجَّ
ِللهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ))
((وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّة))
((Barangsiapa
yang berhajji kemudian ia tidak berkata kotor, berbuat fasiq (keji) maka ia
akan kembali bersih dari dosa-dosanya seperti saat ia dilahirkan oleh
ibunya)) ((Hajji yang maburur tidak
mempunyai balasan kecuali surga))
|
|
Berkurban: Rasulullah saw bersabda:
سُنَّةُ أَبِيْكٌمْ إِبْرَاهِيْمَ
قَالُوْا: فَمَا لَنَا فِيْهَا يَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ بِكُّلِ شَعْرَةٍ
حَسَنَةٌ
Beliau ditanya tentang berkurban maka Rasulullah saw
menjawab: Itu adalah sunnah bapakmu Ibrahim. Para
sahahabat bertanya: Apakah yang kita dapatkan dari perbuatan tersebut wahai
Rasulullah? Beliau berkata: "Pada setiap rambutnya terdapat
kebaikan"
|
((مَا مِنْ
أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالحِِِ فِيْهَا أَحَبُّ إِلىَ اللهِ مِنْ هذِهِ
اْلأَياَّمِ)) يَعْنيِ أَيّاَمَ الْعَشْرِ. قَالُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ وَلاَ
الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذلِكَ بِشَئٍ
Tiadak ada hari di mana amal shaleh padanya lebih
dicintai oleh Allah dari hari-hari ini)) Yaitu: Sepuluh hari (awal). Para shahabat bertanya: Dan tidak juga berjihad di
jalan Allah?", dan tidak juga berjihad di jalan Allah kecuali seorang
lelaki yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak membawa kembali
sesuatu apapun dari yang demikian itu"
|
Niat
yang
baik,
ilmu
dan
adiL
|
مَثَلُ هذِهِ اْلأُمَّةُ كَمَثَلِ
اَرْبَعَةُ نَفَرٍ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالاًوَعِلْمًا فَهُوَ بَعْمَلُ
بِعِلْمِهِ فِي مَالِهِ يُنْفِقُهُ فِي حَقِّهِ, وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ عِلْمًا
وَلَمْ يُؤْتِهِ مَالاً فَهُوَ يَقُوْلَ لَوْكَانَ لَي مِثْلَ هذَا عَمِلْتُ فِيْهِ
مِثْلَ الَّذِي يَعْمَلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَْيهِ وَسَلَّمَ:
فَهُمَا فِي ْالأجْرء سَوَاءٌ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مََالاً وًَلَمْ يُؤْتِهِ
عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ يُنْفِقهُ ُفِي غَْيرِ حَقِّهِ وَرَجُلٌ
لمَ ْيؤُتْهِ ِاللهُ عِلْمًا وَلاَ مَاًلا فَهُوَ يَقُوْلُ: لَوْ كَانَ لِي
مِثْلَ هَذَا عَمِلْتَ فِيْهِ َمثَلُ الَّذِي يَعْمَلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَهُمَا فِي اْلوِزْرِ سَوَاءٌ
Perumpamaan umat ini, seperti empat orang lelaki;
seorang lelaki yang dierikan oleh Allah ilmu dan harta, lalu dia beramal
dengan ilmunya pada harta tersebut dengan mengerluarkan haknya, dan seperti
seorang lelaki yang diberikan ilmu namun tidak diberikan harta, lalu dia
berkata: "Seandainya aku mempunyai harta seperti dia niscaya saya akan
beramal pada harta tersebut seperti apa yang telah diperbuatnya. Rasulullah
saw bersabda: "Mereka berdua akan mendapat pahala yang sama". Dan
seorang lelaki yang diberikan baginya harta namun dia tidak diberikan ilmu,
akhirnya tersesat dalam berbuat pada hartanya dan menyalurkan harta tersebut
tidak pada haknya. Dan seorang lelaki yang tidak diberikan harta dan ilmu,
lalu dia berkata: "Seandainya saya memiliki harta seperti dirinya,
nisacaya saya berbuat padanya seperti apa yang telah perbuat dengannya.
Rasulullah saw bersabda: "Mereka akan mendapatkan dosa yang
sama".
|
|
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَبْتَغِي
فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى اْلَجنَّةِ وَإِنَّ
الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ
Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka
Allah akan memberikannya jalan menuju ke surga. Sesungguhnya orang yang alim
dimintkan ampun baginya saipa yang beraa di langit dan bumi…
|
إِنَّ اْلمُقْسِطِيْنَ عِنْدَ اللهِ
عَلىَ مَنَابِرٍ مِنْ نُوْرٍ عَنْ يَمِيْنِ الرَّحْمنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا
يَدَيْهِ يَمِيْنٌ اَلَّذِيْنَ يَعْدِلُوْنَ فَي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيْهِمْ
وَمَا وَلُوا
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil, di sisi
Allah akan berada pada mimbar dari cahaya di sisi tangan kanan Allah Yang
Maha Pengasih, dan kedua Tangannya aadalah kanan, yaitu orang yang berbuat adil
dalam brhukum dan terhadap keluarga serta tidak menyimpang.
|
|
Bersabar
Dan Berjihad
|
سَأَلَتْ فَاطِمَةُ النَّبِيَّ
صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَادِمًا فَقَالَ لَهَا وَلِعَلِيٍّ: أَلاَ
أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مَمَّا سَأَلْتُمَانِي ؟ إِذَا أَخَذْتُمَا
مَضَاجِعَكُمَا تُكَبِّرَا 34 وَتُسَبِّحَا 33 وَتَحْمَدَا 33 فَهُوَ خَيْرٌ
لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ
Fatimah pernah meminta kepada Nabi saw seorang
pembantu. Maka beliau berkata kepadanya dan kepada Ali: ((Maukah aku ajarkan
sesuatu yang lebih lebih baik dari apa yang engkau minta?. Apabila engkau
akan hendak tidur maka bertakbirlah 34x dan Bertasbihlah 33x dan bertahmidlah
33x hal itu lebih baik bagimu dari seorang pembantu
|
||||
((مَنْ
يَضْمَنُ لِيَ مَا بَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنُ لَهُ
اْلجَنَّةَ)) أي اللسان والفرج
((Barangsiapa yang menjamin bagiku bisa menjaga apa-apa yang
ada di antara kedua bibirnya dan kedua kakinya niscaya saya akan menjamin
baginya surga)) Yaitu: Lisan dan kemaluan
|
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا
اتِقَاءَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللهُ خَيْرًا مِنْهُ
Sesungguhnya kamu tidak
meninggalkan sesuatu karena takut kepad Allah kecuali Allah akan memberimu
sesuatu yang lebih baik darinya.
|
مَا يُصِيْبُ اْلُمسْلِمَ مِنْ
نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حَزَنٍ وَلاَ أَذَى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى
الشَّوْكَةَ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا خَطَايَاهُ
Apapun yang menimpa seorang muslim
dari rasa capek, letih, bingung, sedih, gangguan dan bimbang sampai duri yang
menusuk kecuali Allah akan menghapuskan dengannya dosa-dosanya.
|
|||
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا
النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي
سَبِيْلِ اللهِ
Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka, mata yang
menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjag-jaga di jalan Allah.
|
رِبَاطُ يَـوْمٍ فِي سَبِيْلِ اللهِ
خَيْرٌ مِنَ الدُّنْياَ وَمَا عَلَيْهَا وَمَـوْضِعَ سَـوْطِ أَحَدِكُمْ مِـنَ
الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
Berjaga-jaga di jalan Allah satu hari lebih baik dari
dunia beserta apa-apa yamg ada di atasnya, dan tempat cemeti salah seorang di
antara kalian di surga lebih baik dari dunia beserta apa yang ada padanya.
|
مَنْ سَأَلَ اللهَ الشَّهَادَةَ
بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءَ وَإِنْ مَاتَ عَلىَ فِرَاشِهِ
Barangsiapa yang meminta kepada Allah mati syahid
dengan sebenarnya niscaya Allah akan menyampaikannya pada derajat para
syuhada sekalipun ia meninggal di atas tempat tidurnya.
|
|||
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ
وَزَوْجهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
Wanita manapun yang meninggal sementara suaminya redha
kepadanya maka ia akan masuk surga
|
مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ
بِشَئٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang diuji oleh Allah dengan anak perempuan
lalu ia berbuat baik kepadanya niscaya mereka akan menjadi penghalang baginya
dari api neraka
|
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ
فِي رِزْقِهِ وَينْسَأَلَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang senang agar Allah memperluas rizkinya,
memanjangkan umurnya maka hendaklah ia
menyambung silaturrahminya
|
Cinta
dan Berbuat Baik
|
((أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحَبَبْتَ)) قَالَ أَنَسٌ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ: فَمَا فَرَِحَ الصَّحَابَةُ
بِشَئٍ فَرْحَهُمْ بِهذَ ا اْلحَدِيْثِ
((Engkau bersama orang yang kamu cintai)) Anas ra berkata:
tidaklah para shahabat gembira sesuatu seperti gembira mereka dengan hadis
ini"
|
مَنِ
اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمَنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللهُ بِكُلِّ مُؤْمَِنٍ
وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةٌ
Barangsiapa yang memintakan ampun
bagi orang-orang mu'min baik laki-lakia atau perempuan niscaya Allah akan
mencatat baginya bagi setiap orang yang beriman baik laki-laki dan permpuan
kebaikan
|
||||
مَنْ دَلَّ عَلىَ خَيْرٍ فَلَهُ
مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa yang menunjukkan pada jalan kebaikan maka
dia akan mendapat pahala seperti orang yang mengerjaknnya
|
اَلسَّاعِي عَلىَ اْلأَرْمَلَةِ
وَاْلِمسْكِيْنِ كَا الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ أَوْ الْقَائِمِ الَّليْلِ
الصَائِمِ النَّهَارِ
Orang yang berusaha untuk keperluan wanita janda dan
orang miskin akan mendapat pahala sama seperti orang yang berjihad di jalan
Allah atau seperti orang yang shalat malam dan puasa pada siang hari.
|
أَنَا وَكاَفِلُ الْيَتِيْمِ فِي
الْجَنَّةِ هكَذَا وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السّّـَبَّابَةَ وَالْوُسْطَى
Saya dan penyantun anak yatim di surga seperti ini dan
beliau mengumpamakannya dengan jari telunjuk dan jari tengah
|
مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ
رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya maka
Allah akan menjauhkannya dari api neraka pada ahri kiamat.
|
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ
يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصاَفَحَانَ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu saling berjabat
tangan kecuali akan diampuni dosa keduanya selama mereka belum berpisah
|
||
Berakhlaq
Yang Baik
|
((إِنَّ
الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقٍهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ )) ,
((وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلىَ الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ))
((Sesungguhnya
seorang mu'min akan mendapatkan dengan kebikan akhlaqnya derajat orang yang
berpuasa dan shalat malam)) , ((Dan akan mendapatkan rumah di surga yang
paling tertinggi bagi orang yang baik akhlaqnya))
|
لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً
يَتَقَلَّبُ فِي الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيْقِ
كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ
Sungguh aku melihat seorang lelaki
mondar mandir di surga karena pohon yang dipotongnya dari tengah jalan yang
mengganggu orang lain.
|
|
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ
يَسْتَطِيْعُ أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
عَلىَ رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ حَتىَّ
يُخَيِّرَهُ أَىَّ الْحُوْرِ شَاءَ
Barangsiapa yang menahan amarahnya paadahal dia mampu
untuk melampiaskannya maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di
hadapan seluruh mahluk sehingga Dia menawarkannya pada bidadari yang
dikehendakinya
|
أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ
اْلَجنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ اْلِمرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقَّا وَبِبَيْتٍ فِي
وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا
Saya akan menjamin sebuah rumah di sebuah tempat di
surga bagi orang yang meninggalkan berdebat seklipun dia benar, dan mmenjamin
sebuah rumah di tengah surga bagi siapa yang meninggalkan kebohongan
sekalipun bercanda.
|
||
Bergantung
Kepada Allah
|
مَنْ كَانَتْ الآخِرةُ هَمَّهُ
جَعَلَ اللهُ غِنَاه ُفِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ
الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai orientasinya
maka Allah akan menjadikan kekayaannya pada hatinya dan Allah akan menghimpun
kekuatannya, dan dunia akan mendatanginya sekalipun dia menolak.
|
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ
عَلىَ اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُوْ
خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
Seandainya kalian bertawakkal
kepada Allah sebenar-benar tawakkal kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan
kamu sekalian rizki sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung; pergi
pada waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang
|
NO
|
Daftar Isi
|
||
K
a t a P e n g a n t a r Syekh Abdullah Al-Jibrin
|
1-2
|
||
Pendahuluan
|
3-4
|
||
Beberapa Wirid
Yang Berfungsi Sebagai Benteng Penjaga
|
5-
|
||
1.
|
Ucapan: بسم الله
|
5-6
|
|
2.
|
Membaca Ayat Kursi
|
6-8
|
|
3.
|
Membaca Dua ayat Akhir surat Dari Surat Al-Baqarah
|
8-10
|
|
4.
|
Membaca surat Al-Ikhlas
dan Al-Mu'awwidzataini (surat
Al-Falaq dan Al-Naas)
|
10-11
|
|
5.
|
Memperbanyak ucapan: لاَحَوْلَ
وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
|
12-13
|
|
6.
|
Mengucapkan:
بِسْمِ
اللهِ الذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اْسـمِهِ شَـئٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي
السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
|
13-14
|
|
7.
|
Ucapan: أَعُـوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامََّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَـلَقَ
|
14-15
|
|
8.
|
Membaca: حَسْبِيَ
اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهَوَ رَبُّ اْلعَرْشِ
اْلعَظِيْمُ
|
15-16
|
|
9.
|
Membaca: بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلىَ
اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
|
16
|
|
10.
|
Membaca:
لاَ
إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَه لاَ شَـرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلُملْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهـُوَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْـرٌ
|
16-19
|
|
11.
|
Membaca: أَعُوْذُ بِاللهِ اْلعَظِيْمِ
وَبِوَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ وَبِسُلْطَانِهِ اْلقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ
|
19
|
|
12.
|
Memperbanyak istigfar atau penghulu istigfar
|
19-21
|
|
13.
|
Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi
wasallam.
|
21-23
|
|
14.
|
Membaca: أَسْـتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِي
لاَ تَضِـيْعُ وَدَائِـعُهُ
|
23-24
|
|
15.
|
Membaca: اَلْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا اْبتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلىَ كَثِيْرٍ
ِممَّنْ خَلَق تَفْضِيْلا
|
24-26
|
|
16.
|
Melakukan shalat fajar secara berjama'ah
|
26-27
|
|
17.
|
Bersedeqah baik secara sembunyi-sembunyi atau secara
terang-terangan
|
27-29
|
|
18
|
Menjauhi kemaksiatan
|
29-30
|
|
19
|
Mencegah diri dari kehawatiran terserang penyakit Ain
|
30
|
|
20
|
Menjaga anak saat bergentayangannya
setan
|
30-31
|
|
21
|
Menjauhi hal-hal yang bisa membatalkan atau melemahkan
fungsi pemebentengan
|
31
|
|
Hikmah Diturunkannya Bencana Dan Perbuatan Yang
Disyaraiatkan Setelah Turunnya Bencana
|
31-35
|
||
Membaca Surat Al-Fatihah
|
35-37
|
||
Beberapa Bacaan Zikir Dan Amal Shaleh Yang Dijelaskan
Oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam Mendatangkan Pahala Yang Besar
|
40-48
|
||
Daftar Isi
|
50
|
||
[4] Bukan berarti membatasi diri dengan wirid-wirid ini lalu
meninggalkan yang lainnya. Maksudnya adalah menjadikan wirid ini sebagai dasar
dan mengembangkannya lebih baik.
[5] Agar fungsi penjagaan wirid ini cukup dan kuat dengan izin Allah,
penjagaan semestinya dilakukan oleh kedua belah pihak suami istri secara
sekaligus, aku mengetahui seorang wanita yang tertimpa penyakit sehingga
hampir menderita karena sikapnya yang
terlalu meremehkan sebab, dia beranggapan bahwa antisifasi seorang suami untuk
membentengi dirinyan sudah mencukupi sebagi benteng terhadap dirinya. Dan ini
adalah kesalahan yang besar, maka waspadalah terhadap masalah ini.
[7] Dishahihkan oleh sekelompok ulama seperti Ibnu Shalah, dan
Al-Nawawiy dalam kitab Al-Azkar, Syaekh bin Baz mengaakan bahwa hadits tersebut
hasan karena beberapa hadits lain.
[8] HR. Baihaqi, Abu Na'im, Al-Thabrani dan Ibnu Said dengan sanad yang
shahih. Tahzibut tahzib, Ibnu Hajar 3/125.
[10] HR. Al-Nas'I, Shahihul Jami' 5/339, maksudnya adakah tidak ada
pemisah antara dirinya dan masuk surga kecuali mati.
[13] HR. Bukhari no:5019, pada bab Fadhailil Qur'an, Muslim no: 808, pada
bab Fdhl faatihatil kitab wa khawatimil baqarah.
[27] HR. Ibnu Sunni dalam kitabnya Amalul yaumi wallailah no:70 dan
dishahihkan oleh Al-Arna'uth, lihat Zadul Ma'ad 2/376.
[28] HR.Abu Dawud no:5095, di dalam kitab Al-Adab Ibnu Hajar mengatakan:
perwainya adalah tsiqot, dishahihkan oleh Ibnu Hibban no:2370.
[31] HR. Turmudzi no: 3424, Al-Hakim no: 1/538-539, dishahihkan oleh
Al-Bani dalam kitab Al-Jamius Shagir 5/288.
[33] HR.Turmudzi no: 1208, ia mengatakan bahwa hadits ini shahih,
Al-Nasa'I no: 3797 Al-Tabrani 18/357
[34] HR. Abu Dawud no: 466, Arna'uth berkata bahwa sanadnya shahih. Zadul
Ma'ad 2/370 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Al-Futuhat, Ibnu Allan
2/47.
[39] HR. Abu Dawud, Kitabus shalat, babul istigfar 2/85, hadits ini juga
dikuatkan oleh riwayat yang lain.
[40] HR. Turmudzi 7/152, dihasankan oleh Al-Arn'auth dalam kitab Jala'ul
afham, Ibnul Qoyyim, hal.78.
[41] HR. Turmudzi 7/152, dihasankan oleh Al-Arna'uth dalam kitab Jala'ul
afham, Ibnul Qoyyim, hal.78.
[44]Lihat kitab Shahihut Targib no: 659 hal. 273 dan dihasankan oleh
Al-Albani. Dan shalawat yang paling sempurna adalah shalawat Ibrahimiyah,
اَللهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ
[48] HR. Ahmad dengan sanad yang shahih di dalam kitab musnadnya no:
5605. Dan janganlah engkau mengangkat suaramu saat berdo'a sehingga orang yang
terkena menyangka bahwa engkau bergembira atas bencana yang menimpanya
[49] HR. Turmudzi dan Al-Thabrani dari hadits riwayat Mu'adz secara
marfu'. Turmudzi mengatakan bahwa hadits ini hasan garib, lihatlah kitab:
Tamyizut thayyib minal khabits karangan: Abdurrahman Al-atsari hal. 171, dan
Al-Adzkar, Imam Nawawi hal. 542
[50] Al-Mustadrak, Al-Hakim: 1/124, dishahihkan oleh Al-Bani dalam
kitabnya Shahihul Jami' 2/707 no: 3795.
[52] Al-Mu'ajmus shagir,
Al-Thabrani 2/205 no: 1033, dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitabnya
Shahihul Jami: 2/707 no: 3759.
[53] HR. Turmudzi dan dihasankannya. Kami tidak menyebutkan keutamaan
shadaqah yang lain baik di dunia dan akhirat sebab semuanya telah masyhur. Dan
pembahasan kita kali ini terbatas pada fungsi penjagaan.
[54] HR. Al-Tabrani dan Al-Baihaqi dan dihasankan oleh Al-Albani dalam
Shahihul Jami' 1-634, no: 3358.
[56] HR. Abu Hurairah dalam kitab: Syu'abil iman, Al-Baihaqi 7/191,
dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Al-Jami' no: 1902.
[62] Suatu penyakit yang disebabkan oleh pandangan mata, baik karena
dengki, kagum atau yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar