Oleh: Buletin Al-Ilmu
Wanita di masa jahiliyah (sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam)
pada umumnya tertindas dan terkungkung khususnya di lingkungan bangsa
Arab, tetapi tidak menutup kemungkinan fenomena ini menimpa di seluruh
belahan dunia. Bentuk penindasan ini di mulia sejak kelahiran sang bayi,
aib besar bagi sang ayah bila memiliki anak perempuan. Sebagian mereka
tega menguburnya hidup-hidup dan ada yang membiarkan hidup tetapi dalam
keadaan rendah dan hina bahkan dijadikan sebagai harta warisan dan bukan
termasuk ahli waris. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Dan apabila seorang dari mereka diberi khabar dengan kelahiran anak perempuan, merah padamlah mukanya dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah. Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An Nahl: 58-59)