Sabtu, 25 Februari 2012

BAB 18

 
“Wahai orang yang telah menghancurkan
kehormatan orang lain, dan yang memutuskan tali kasih,
kau akan hidup penuh kehinaan.
Jika engkau orang merdeka dan
dari keturunan orang yang baik-baik,
pastilah kau tidak akan menodai kehormatan orang lain.”
(Imam Syafi’i)

Betapa seringnya kita menghancurkan keluarga kita sendiri demi memperoleh keasyikan-keasyikan kecil. Saat-saat berkumpul yang mestinya bisa digunakan untuk berbicara dari hati ke hati, berubah menjadi pembicaraan yang menggelapkan hati lantaran kita tidak berhati-hati.
Pembicaraan yang mestinya bisa saling mengakrabkan antar anggota keluarga dan menguatkan perasaan kasih-sayang, berubah menjadi ajang untuk membuka aib orang lain.
Betapa mengasyikkannya ghibah (menggunjing) dan betapa buasnya ia menerkam kita. Betapa besarnya bahaya ghibah dan betapa sulitnya kita menghindari. Ia datang mengajak setiap orang, sehingga kita bisa mendengar orang melakukan ghibah saat pengajian, saat ngobrol santai, saat..., bahkan saat memberikan khotbah nikah.