Pertanyaan :
Assalamu'alaikum.wr.wb
Ustadz saya dulu sangat bersemangat membacara doa2 dan dzikir2 yang ada di dalam al-ma'tsurat karena itu yang direkomendasikan oleh tutor saya (semoga Allah memberikan balasan atas semua kebaikan beliau), tetapi setelah saya tidak sengaja ikut hadir pada kajian salafy (diajak oleh salah seorang teman), yang kebetulan saat itu ada salah seorang peserta kajian, yang bertanya tentang al-ma'tsurat. ternyata sang ustadz mengatakan bahwa di dalam al-ma'tsurat banyak doa-doa dan dzikir yang lemah dalilnya bahkan beberapa ada yang tidak mempunyai asal usul sama sekali. namun tidak begitu dijelaskan semua, bagian mana saja yang dimaksud, karena terbatasnya waktu tanya jawab. Semenjak itupula saya mulai malas membaca al-ma'tsurat, karena saya ragu-ragu dan khawatir akan menjadi sia-sia bahkan jika mengamalkannya saya khawatir itu justru termasuk bid'ah dalam ibadah yang bukanya mendatangkan keberkahan tapi justru mendatangkan kerugian bagi diri saya pribadi khususnya. dan akhirnya sekarang saya tidak lagi membacanya. Mohon dijelaskan bagian mana saja dari doa dalam al-ma'tsurat yang dalilnya lemah dan tidak ada asal ususlnya. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.
Jazakallah khoir.
Jawab :
Wirid-Wirid “al-Ma’tsurat” yang Lemah atau Tidak Ada Asalnya
Tidak diragukan lagi bahwa dzikir dan do’a termasuk diantara
ibadah-ibadah yang paling utama. Sedangkan ibadah wajib dilandaskan atas
dalil yang tsabit (kuat) dan tidak boleh menetapkan suatu ibadah tanpa dalil atau dengan dalil yang dha’if
(lemah). Maka tidak boleh seorang Muslim mengamalkan suatu dzikir
tertentu kecuali setelah meyakini bahwa dzikir tersebut dinukil dengan
dalil yang tsabit dari al-Qur’an dan as-Sunnah