Selasa, 31 Desember 2013

AGAR SAAT BERSIN BERPAHALA

Bersin adalah sesuatu yang disukai Allah Ta’ala, dan bahkan bersin itu adalah pemberian dari Allah.

Sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: نِإَو َّ ﷲَ ﺐِﺤُﻳ ُّ سﺎَﻄُﻌْﻟا َ هَﺮْﻜَﻳَو ُ َبُؤﺎَﺜﱠﺘﻟا ، اَذِإَو لﺎَﻗ :َ هآ ْ هآ ْ نِﺈَﻓ َّ نﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا َ ﻚَﺤْﻀَﻳ ُ ﻦِﻣ ْ ِﻪِﻓْﻮَﺟ ، اَذِﺈَﻓ بَءﺎَﺜَﺗ َ ﻢُﻛُﺪَﺣَأ ْ ﻊَﻀَﻴْﻠَﻓ ْ هَﺪَﻳ ُ ﻰَﻠَﻋ ِﻪْﻴِﻓ ، سﺎَﻄُﻌْﻟَا ُ ﻦِﻣ َ ﷲِ بُؤﺎَﺜﱠﺘﻟاَو ُ ﻦِﻣ َ ِنﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا

“Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaithon. Jika salah seorang diantara kalian menguap, hendaknya dia menutup dengan tangannya. Jika ia mengatakan, “aah…” berarti syaithon sedang tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai perbuatan bersin dan membenci menguap.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2746; al-Hakim, IV/264; Ibnu Khuzaimah, no. 921 dan Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 2666. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’, no. 4009).

Disunnahkan Berpakaian dengan Pakaian Penduduk Negerinya


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبًا مِثْلَهُ
“Barangsiapa memakai pakaian syuhrah, niscaya Allah akan memakaikan kepadanya pakaian semisal pada hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4029, Ibnu Maajah no. 3606-3607, dan yang lainnya; shahih].
Asy-Syaukaaniy rahimahullah berkata :
قال ابن الأثير : الشهرة ظهور الشيء والمراد أن ثوبه يشتهر بين الناس لمخالفة لونه لألوان ثيابهم فيرفع الناس إليه أبصارهم ويختال عليهم بالعجب والتكبر
“Ibnul-Atsiir berkata : ‘Asy-Syuhrah adalah tampaknya sesuatu. Maksudnya bahwa pakaiannya populer di antara manusia karena warnanya yang berbeda sehingga orang-orang mengangkat pandangan mereka (kepadanya). Dan ia menjadi sombong terhadap mereka karena bangga dan takabur” [Nailul-Authaar, 2/111 – via Syamilah].
Beberapa ulama menjelaskan bahwa diantara syuhrah yang dilarang dalam hadits adalah menyelisihi pakaian penduduk negerinya tanpa ‘udzur.