<Postingan ini adalah tindak lanjut materi liqo'an dalam rangka mengenal siapa sebenarnya 'mereka', (yg Rasulullah sabdakan sebagai orang-orang yg paling keras permusuhannya terhadap umat Islam). agar kita dapat memposisiskan diri dan tidak mudah bangga dengan kilau mereka, lalu kemudian kita meniru-niru 'mereka' (karena melihat kebanyakan masyarakat pun melakukannya bahkan dg bangga beberapa da'i mencontohnya dg anggapan agar dapat berdakwah di kalangan masyarakat). Dan justru ini semua membuat 'mereka' tersenyum dg penuh kemenangan karena kita dengan ketidaktahuan telah berkiblat (secara tidak sadar) pada 'mereka. na'udzubillah>
Semoga Allah, Sang Maha Pembalas tipu daya melindungi kita dari tipu daya 'mereka'.
Gema
bola piala dunia kembali terdengar. Seluruh mata rakyat dunia tertuju
ke satu tempat. Yaitu, Afrika Selatan. Segala persoalan yang sedang
mendera, tak dihiraukan lagi. Meskipun itu adalah persoalan yang
sebenarnya sangat penting bagi bangsa tersebut. Piala dunia telah dapat
membius ribuan pasang mata dari aktivitasnya sehari-hari. Bagi umat
Islam ini adalah masalah besar. Karena telah mengalihkan hal yang
semestinya dilakukan oleh umat ini, yakni berdakwah dan aktivitas ibadah
lainnya, tidak hanya salat, puasa, baca Alquran, dll. Umat telah
terperdaya dan masuk ke dalam perangkap yang menjadi agenda kaum
Globalis atau lebih dikenal dengan kaum Zionis, yaitu para pewaris
ajaran setan Kabbalah.
Semoga Allah, Sang Maha Pembalas tipu daya melindungi kita dari tipu daya 'mereka'.

Hari Minggu (13/6) lalu, meski tidak habis saya baca, Serambi Indonesia sempat menurunkan komentarnya di rubrik Panteue berjudul “‘Tuhan’ Bola”. Dan, di kalimat terakhirnya tertulis, yang kurang lebih, rakyat barat telah menuhankan sepak bola. Dan, hal ini bukanlah hanya sekadar perumpaan, namun, memang nyata adanya.
Hal ini pertama sekali bisa kita lihat di Argentina. Para penggemar Diego Maradona, sampai-sampai sangking kagumnya sama pelatih timnas Argentina ini, mereka telah membangun sebuah gereja tempat memuja Maradona laksana tuhan yang sesungguhnya. Nama gereja itu adalah Iglesia Maradonaniana yang didirikan pada tanggal 30 Oktober (tanggal lahir Maradona) 1998. Seperti halnya ajaran agama lainnya, penganut agama Maradona ini sendiri memiliki kitab sucinya sendiri. Yaitu, buku biografi Maradona dan sepuluh perintah “tuhan” Maradona, yang salah satu poinnya berisi perintah untuk mencantumkan nama Diego pada nama anak mereka, yang menganut ajaran ini. Selain itu Iglesia Maradoniana juga memiliki sistem penanggalan sendiri yang dimulai tahun 1960, ketika sang legenda lahir. Bahkan nomor punggung Maradona yang sering disebut Diego 10’s disulap jadi D10S (baca: Dios), atau jika di dalam bahasa Spanyol berarti Tuhan (Media Umat, 4 Juni 2010).
Tak hanya sampai disitu juga, dari segi simbol kita bisa melihat, jika begitu banyak simbol setan tertampang di klub-klub bola Eropa. Sebut saja, Manchester United yang berlogo mata satu atau “All Seing-Eye,” seperti yang terdapat di belakang pecahan uang satu dolar Amerika Serikat (AS) dan sebutan MU sebagai “The Red Devil,” Setan Merah. Sebutan ini juga sering dialamatkan kepada Dajjal si pendusta. Lalu, klub ini juga sempat dimiliki oleh Rupert Murdoch, raja media Yahudi yang menjalankan agenda kaum Globalis. Lalu Chelsea yang juga dimiliki oleh Yahudi tulen asal Rusia, Roman Abramovich. Dan yang uniknya, kedua logo klub ini juga mencantumkan logo setan.

Selain itu, pertandingan bola ini pada dasarnya tidak lain dan tidak
bukan adalah bukan hanya sekedar sebagai permainan dan hiburan saja. Ini
sebenarnya adalah benar-benar sebuah ritual. Seperti yang pernah
dijelaskan oleh website Isourcecom dan stasiun berita ABC yang meneliti asal mula pertandingan bola, yang ternyata telah dipraktekkan oleh bangsa Pagan penyembah matahari, bangsa Maya.

Di sisi politis, ajang piala dunia ini telah menjadi alat sistematis bagi para Globalis di dalam melumpuhkan rasa persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah)
umat Islam di dunia, dengan cara membangun fanatisme kebangsaan yang
akan terus digalakkan dengan ajang-ajang bola dunia lainnya agar ikatan
nasionalisme ini tetap turus tumbuh, karena ia bersifat temporal. Dan
hal ini sesuai dengan isi butir-butir rencana busuk Rothschild, bankir
Yahudi Talmudian yang ingin menguasai dunia, pada tahun 1773 di Jerman.
Salah satu butir konspirasinya berbunyi: “Konspirasi akan membakar
semangat rakyat hingga ke tingkat isteria. Saat itu rakyat akan
menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita
akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.”
Dan, untuk menutup tulisan ini, kita sebagai umat Islam wajib
memehami betul pesan yang disampaikan oleh Imam As-Syathibi berikut ini:
“Hiburan, permainan dan bersantai adalah mubah atau boleh asal
tidak terdapat suatu perkara yang terlarang. Namun demikian, perbuatan
tersebut tercela dan tidak disukai oleh para ulama. Bahkan mereka tidak
menyukai seorang lelaki yang dipandang tidak berusaha untuk memperbaiki
kehidupannya di dunia dan tempat kembalinya di akhirat kelak, karena ia
telah menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang tidak mendatangkan
suatu hasil (yang bisa didapatkan, pen.) duniawi atau ukhrawi.” Wallahu a’lam bisshawab.
Mugiwara no Nakama
Sumber: Media Umat, Suara-islam.com, Bilderberg.org, Yahudi Menggenggam Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar