Rabu, 18 Januari 2012

Perlu dibaca..(nasihat dr teman Q)

Ya akhi, tidakkah engkau cemburu bila istrimu berbicara bebas di FB dengan ikhwan lain? tidakkah engkau cemburu mendapati ada akun ikhwan di friendlist istrimu? tanyakan pada hatimu, apakah kau cemburu? apakah engkau rela istrimu ber-haha hihi dengan ikhwan lain??? jika kau cemburu, jika kau tidak rela maka mulailah dengan dirimu, janganlah kau bicara dengan bebas pada akhwat lain, pikirkanlah istrimu. Bukankah dalam kehidupan nyata pun engkau begitu menjaga pandangan, begitu menjaga muru'ah jg iffahmu? lalu kemanakah perginya itu semua ketika kau membuka internet? kemanakah rasa malumu ya ikhwan???
 
Rasulullah SAW bersabda “Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga. Yakni, orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, dayuts (orang yang tidak punya rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” (HR Nasai dan Hakim).

Ali bin Abi Thalib Radiyallahu'anhu berkata: "Telah sampai kepadaku bahawa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang 'ajam (bukan orang Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu."

Sabda Rasul yang lain (yang artinya): "Malu dan iman itu bergandingan bersama,apabila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat"

Jangan berdalih, kau akan kuat tidak akan terkena fitnah nantinya, karena و خلق الإنسان ضعيفا
“Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah”(Q.S. An-Nisa’: 28)


wahai ukhti, alangkah indahnya apa yang telah dicontohkan oleh salah seorang sahabiyah, yang kisahnya diukir dalam sejarah kemuliaan seorang muslimah sepanjang zaman, mari kita pelajari kisah Asma’, putri Abu Bakar ash Shidiq. Ia adalah istri yang ikut memikul tanggung jawab dirumah suaminya secara sempurna. Bahkan ia tetap menjaga dan menghormati perasaan serta kecemburuan suaminya.
Suaminya ialah Zubair, seorang sahabat yang fakir. Asma’ pun tahu bahwa suaminya sangat membutuhkan kesiapannya untuk ikut memikul tanggung jawab keluarga bersamanya. Ia biasa mengurusi makanan kuda Zubair, menjahit tempat airnya, menumbuk gandum, mengusung biji-bijian dari kebun dan lain-lainnya. Namun begitu, ia sangat menyadari bahwa keadaanya tidak boleh mengurangi rasa hormatnya kepada suaminya. Ia tetap menjaga perasaan suaminya dan kecemburuannya. Ia lebih memilih mengusung biji-bijian diatas pundaknya dengan berjalan kaki daripada naik unta yang telah dipersilahkan oleh Rasulullah (karena kasihan melihat Asma yang kepayahan dengan semua barang yang dipikulnya). Hal itu hanya demi menghargai kecemburuan suaminya,Saat Rasulullah mempersilahkanya untuk naik ke atas unta Rasulullah, Ia teringat akan sifat suaminya yang amat pencemburu. Sehingga dihadapan istri yang sangat menghargai dan bertanggung jawab inilah sosok seorang suami pun luluh hatinya sehingga ia berkata, “Demi Alloh, pengorbananmu untuk membawa biji-bijian itu jauh lebih berat bagiku daripada dudukmu diatas unta Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.Memang, Asma’ lebih mendahulukan kecemburuan suaminya sehingga tidak menerima tawaran Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk naik di unta beliau saat mengusung biji-bijian (diriwayatkan bahwa jarak antara kebun Zubair dan rumahnya sekitar 4 km, jadi pulang pergi Asma' harus menempuh jarak 8 km).
Lihatlah ukhti padahal yang menawarkan tunggangan itu adalah Rasulullah sendiri (seorang laki-laki yang paing mulia agama dan akhlaknya), dan beliau adalah Asma putri dari sahabat paling utama Abu Bakar As-Sidiq. tapi ini yang ia contohkan, Masya Allah inilah teladan kita ukhti.

Milikilah SIFAT MALU, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
,الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِى إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”
[HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain.]

إذا ما خلوت بريبة في ظـلمـة
و النـفـس داعية إلى طغيان
فاسحي من نظر الإله و قال لهـا
إنّ الـذي خلق الظـلام يراني

Apabila Engkau menyepi dengan keraguan dan kegelapan
Dan nafsu mengajak untuk kemaksiatan
Malulah dari pandangan Allah dan katakan padanya
Sesungguhnya pencipta kegelapan akan melihatku
[dalam kitab كيف تتحمس لطلب العلم الشرعي, karya أبو القعقاع محمد بن صالح بن إسحاق الصيعري, penerbit فهرسة مكتبة الملك فهد الوطنية أثناء النشر (cetakan III tahun 1420), hal. 108)]

Ada sebuah kaidah yang sangat bagus dan PERLU diingat tentang kaidah sadduz dzariah, Ibnul Qayyim mengatakan (dalam kitab إغاثة اللهفان من مصايد الشيطان / Ighatsatul lahfaan min Mashaayidis-Syaithaan )

الشارع حرم الذرائع و إن لم يقصد بها المحرم لإفضائها إليه

Syariat mengharamkan segala sarana yang bisa mengantarkan pada hal yang haram, meskipun ketika memanfaatkan sarana tersebut “TIDAK DINIATKAN UNTUK BERBUAT HARAM“.

"Aku memberi wasiat kepadamu dengan wasiat yang harus kau jaga. Janganlah Engkau berdua-duaan dengan wanita bukan mahrammu walaupun batinmu berkata bahwa kau akan mengajarinya Al-Qur’an."
[ lihat kitab: حلية الأولياء وطبقات الأصفياء, V/272]

Fatwa Ulama: Hukum Facebook (tentang berteman dengan lawan jenis yang bukan mahram):
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Syaikh%20Dr%20Sulaiman%20Ar-Ruhaili/Tanya%20Jawab

Teruntuk Saudariku Muslimah...
"Wahai wanita, jangan terlalu banyak bicara dan memperlihatkan dirimu di depan umum, namun bersegeralah sembunyi dari para ikhwan karena kehormatanmu sangat berharga bagi suamimu. Jangan khianati suamimu (kelak) sebelum pernikahanmu datang.Suamimu itu menunggu dirimu dengan harapan bahwa engkau adalah wanita yang harga dirinya tidak ternilai. Kau wanita tersembunyi dan hanya suamimu yang dapat melihatmu. Kau wanita yang mulia, dan hanya suamimu yang dapat menikmati kemuliaan itu."

Teruntuk Saudaraku, Ikhwan:
Maka, biarlah kami para akhwat saling menasehati dengan sesama akhwat & Anda saling menasehatilah dengan ikhwan, karena itulah fitrahnya. Jangan Anda merasa 'sombong' seolah tak akan terkena fitnah nantinya. Dua fitnah besar yang masuk secara halus dan tak terasa namun dia akan menyambar-nyambar dengan kerasnya dan sulit untuk keluar darinya apabila fitnah itu telah masuk ke dalam hati & pikiran qt sehingga dapat menimbulkan sulitnya ilmu syar'i masuk ke dalam diri qt, yaitu FITNAH SYUBHAT dan SYAHWAT. Semoga Allah melindungi qt dari fitnah syubhat maupun syahwat... Allahumma Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar